Presiden AS Trump Ancam Ambil Alih Terusan Panama

Presiden AS Trump Ancam Ambil Alih Terusan Panama

Donald Trump-ist/jambi-independent.co.idr-

MOSKOW, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan mengambil alih kendali atas Terusan Panama, jika negara sekutu AS itu tidak mengelola tarif yang disebutnya terlalu tinggi untuk penggunaan jalur pelayaran tersebut.

Dalam unggahan di platform media sosialnya, Truth Social, Trump menyebut Terusan Panama sebagai aset nasional yang penting bagi AS karena perannya dalam ekonomi dan keamanan.

Namun, ia mengkritisi tarif tinggi yang diberlakukan oleh Panama atas jalur tersebut, dengan menyebut kebijakan itu "konyol" dan mengatakan "penipuan ini" harus dihentikan.

"Jika prinsip-prinsip, baik moral maupun hukum, dari sikap murah hati ini tidak ditindaklanjuti, maka kami akan menuntut agar Terusan Panama dikembalikan kepada kami sepenuhnya," kata Trump.

BACA JUGA:Residivis Spesialis Bongkar Rumah Ditangkap Polisi

BACA JUGA:H-4 Natal, 686.609 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Terusan Panama adalah jalur air buatan di Panama, Amerika Tengah, yang melintasi Tanah Genting Panama dan menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik.

Terusan yang dilalui sekitar 5 persen lalu lintas maritim global, merupakan rute penting bagi perdagangan dan pengerahan militer AS.

Pernyataan Trump disampaikan ketika Panama memegang kendali kuat atas jalur perairan yang telah menghasilkan pendapatan total hampir lima miliar dolar AS tahun lalu.

Terusan Panama menjadi jalur utama transportasi barang antara AS dan Asia, melayani negara-negara seperti China, Jepang, dan Korea Selatan.

BACA JUGA:Berkendara Aman di Libur Natal dan Tahun Baru, Simak Tipsnya

BACA JUGA:Konsisten Kembangkan Energi Hijau, PLN Group Diganjar 42 Penghargaan dari Ditjen EBTKE Kementerian ESDM

AS membangun sebagian besar kanal dan mengelola wilayah di sekitar jalur tersebut selama beberapa dekade.

Namun, pemerintah Amerika sepenuhnya menyerahkan kendali terusan tersebut kepada Panama setelah periode pengelolaan bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: