Bukan Paranormal! Ini Perbedaan Ahli Feng Shui dan Dukun yang Wajib Anda Ketahui

Bukan Paranormal! Ini Perbedaan Ahli Feng Shui dan Dukun yang Wajib Anda Ketahui

Ilustrasi Boneka saat Imlek--

Salah satu penerapan feng shui tertua ditemukan dalam tata letak makam yang berasal dari sekitar 4.000 SM.

Pada masa lalu, ahli feng shui harus melakukan survei langsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk menemukan lokasi terbaik guna membangun kota, istana, atau tempat pemakaman.

Karena perannya yang begitu penting, bahkan para kaisar Tiongkok pun membentuk departemen khusus untuk mengelola aspek feng shui dalam perencanaan kota.

"Departemen feng shui pada masa lalu bisa disamakan dengan dinas tata kota atau arsitektur modern. Mereka bertugas menentukan lokasi yang paling cocok untuk pembangunan berdasarkan analisis lingkungan," kata Yulius.

BACA JUGA:Ini Aturan Berbusana saat Imlek yang Wajib Kalian Ketahui

BACA JUGA:Warga Temukan Bunga Rafflesia di Agam Sumatera Barat, Sudah Mekar Sempurna

Faktor yang diperhitungkan meliputi kondisi pegunungan, struktur tanah, keberadaan sumber air, pola aliran angin, serta kondisi iklim setempat. Ilmu yang digunakan pun mencakup berbagai bidang ilmiah, mulai dari geografi, topografi, hingga fisika dan matematika.

Selain itu, dalam departemen ini juga terdapat cabang khusus yang mendalami astronomi. Para ahli mempelajari pergerakan benda langit untuk memahami pengaruhnya terhadap bumi dan kehidupan manusia.

Meski sering dikaitkan dengan astrologi, feng shui sebenarnya berbeda. Menurut Gunadi, feng shui lebih fokus pada pengaturan tata ruang agar menciptakan keseimbangan energi yang mendukung kesehatan, produktivitas, dan kesuksesan penghuninya.

Di sisi lain, 12 shio yang banyak dikenal dalam astrologi Tiongkok berhubungan dengan siklus planet Jupiter. Dalam sistem ini, satu putaran penuh Jupiter mengelilingi matahari memakan waktu 12 tahun, dan setiap tahunnya diasosiasikan dengan satu shio yang memiliki karakteristik tertentu.

BACA JUGA:Libur Panjang Isra Miraj dan Imlek, Benteng Marlborough Jadi Salah Satu Tujuan Wisata

BACA JUGA:Ternyata, Ini Alasan Warna Merah Identik dengan Perayaan Imlek, Yuk Intip Sejarahnya

"Yang kita pelajari adalah bagaimana energi dari langit memengaruhi kehidupan di bumi dan bagaimana kita bisa mengaturnya agar lebih selaras dengan tujuan hidup," jelasnya. Meski eksis selama ribuan tahun, feng shui menghadapi berbagai tantangan di era modern.

Gunadi, yang telah berpraktik selama lebih dari 30 tahun, mengungkapkan bahwa salah satu hambatan terbesar adalah kepercayaan masyarakat yang masih mengaitkan feng shui dengan hal mistis atau supranatural. Akibatnya, banyak yang skeptis terhadap keilmiahannya.

Bahkan bagi mereka yang percaya, tantangan lainnya adalah harapan instan. Banyak klien datang dengan ekspektasi bahwa feng shui bisa memberikan hasil seketika, misalnya mendapatkan kekayaan dalam semalam.

"Padahal, yang sebenarnya terjadi adalah kita memperbaiki arah hidup agar lebih selaras dengan energi yang baik. Bukan sekadar mencari jalan pintas," kata Gunadi.

BACA JUGA:Jelang Imlek, Warga Tionghoa Gelar Sembahyang Leluhur

BACA JUGA:Turun Lagi, Ini Info Harga Emas Hari Ini, Selasa 28 Januari 2025

Sementara itu, Yulius menambahkan bahwa banyak orang masih menganggap feng shui sebagai praktik klenik atau bagian dari agama tertentu. Padahal, feng shui modern telah berkembang menjadi disiplin ilmu yang bisa dipelajari secara akademis.

"Kami bukan paranormal. Saat ini ada sekolah dan akademi feng shui yang mengajarkan prinsip-prinsip ilmiahnya. Feng shui yang benar tidak bergantung pada kekuatan gaib, intuisi, atau indra keenam," ujarnya.

Tantangan lain yang muncul adalah maraknya informasi keliru tentang feng shui di era digital. Banyak mitos dan kesalahpahaman yang menyebar luas, sehingga sering kali masyarakat menerapkan feng shui dengan cara yang tidak tepat.

Salah satunya adalah anggapan bahwa hanya satu faktor yang menentukan keberuntungan sebuah bangunan, padahal feng shui adalah kombinasi dari berbagai elemen.

BACA JUGA:Wow, Syarat Bakal Calon Ketua Umum DPW BKPRMI Provinsi Jambi: Infak Rp15 Juta - Rp50 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: