Status Siaga, Anak Krakatau Potensi Timbulkan Tsunami
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda naik dari waspada menjadi siaga. Ini dikhawatirkan bakal menimbulkan Tsunami.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, secara historis aktivitas Gunung Anak Krakatau pernah menimbulkan tsunami beberapa kali.
BMKG bersama Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) hingga kini terus memonitor perkembangan aktivitas Gunung Anak Krakatau dan muka air di Selat Sunda.
"Masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi atau tsunami terutama pada malam hari, sesuai dengan informasi yang disampaikan oleh BMKG," kata Dwikorita.
Baca Juga: DPR RI Mulai Cium Pemda Lari Tak Mau Bayar THR Pegawai PPPK
Baca Juga: Libatkan Penata Rias Profesional Artis dalam Sea Games 2021, Apa Fungsinya?
Selain itu, Dwikorita mengimbau kepada masyarakat agar tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab.
Mohon pastikan informasi hanya bersumber dari PVMBG-Badan Geologi dan BMKG serta BPBD setempat," ujar Dwikorita.
Diketahui, sejak 22 April 2022 anak gunung Krakatau sudah terlihat mengeluarkan abu vulkanik hitam ke wilayah Sumur dan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.
Selain itu, Gunung Anak Krakatau juga sudah terlihat mengeluarkan bebatuan pijar.
Baca Juga: Airlangga: Akhirnya Senior Kita Rhoma Irama Kembali ke Golkar
Baca Juga: Gencar Vaksinasi Booster, Kemenkes Pakai Vaksin Sinovac
Bebatuan tersebut bisa membahayakan nelayan dan wisatawan yang berada di perairan sekitar.
"Rekomendasi kami sekitar 5 kilometer untuk jarak aman dari kawasan Gunung Anak Krakatau," kata Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau Kabupaten Serang Deni Mardiono. (slt)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: