Sesalkan Sikap Pemerintah Lamban, Puluhan Seniman Tampilkan Aksi Reog di Depan DPRD Jatim
SURABAYA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pemerintah dinilai lambat, akan melestarikan dan mematenkan budaya Indonesia. Khususnya Reog Ponorogo.
Pasalnya, negeri tetangga, Malaysia dikabarkan akan mendaftarkan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya mereka.
Menyikapi ini, Senin 24 April 2022 tadi, puluhan seniman yang tergabung dalam Persatuan Uni-unit Reog Surabaya (Purbaya) melakukan aksi pertunjukan di depan Kantor DPRD Jatim.
Alhasil, aksi tersebut cukup menyita perhatian masyarakat yang melintas di kawasan tersebut.
Baca Juga: Gubernur Jambi Al Haris Larang ASNnya Mudik Pakai Mobil Dinas
Baca Juga: Pererat Tali Silaturahmi, Wakil Walikota Maulana Gelar Buka Puasa Bersama Karyawan dan Staf
Ketua Purbaya, Ir Siswadi mengatakan, aksi ini sebagai bentuk kritikan kepada Pemerintah Indonesia lantaran tidak serius mendaftarkan Reog Ponorogo ke UNESCO.
Akibatnya, Malaysia yang berencana melakukan hal tersebut. “Reog ini milik Ponorogo dan Indonesia bukan milik siapa-siapa,” kata Siswandi.
Siswandi menyesalkan Pemerintah Indonesia lebih memilih Tari Barong didaftarkan ke UNESCO ketimbang Reog Ponorogo.
"Padahal Tari Barong merupakan bagian dari Reog juga," ujarnya.
Baca Juga: Di Sekitar Malioboro Bakal Hadir Desa Metaverse, Menyasar ke Seluruh Dunia
Baca Juga: Green Economy Mendorong Terciptanya Pembangunan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan
Rencana Malaysia mendaftarkan Reog Ponorogo ke UNESCO sebagai budayanya merupakan suatu permasalahan serius yang harus diselesaikan Pemerintah Indonesia.
“Pendaftaran Reog Ponorogo milik Indonesia harus diutamakan karena ini merupakan masalah yang serius,” tegasnya.
Pihaknya juga berencana meluruk ke kantor Konjen Malaysia yang ada di Jakarta.
“Rencana mencari Konjen Malaysia di Surabaya ternyata tidak ada. Kalau tidak diperhatikan saya pergi ke Jakarta meluruk ke kedutaan Malaysia untuk protes,” ucapnya.
Baca Juga: Simak Manfaat dan Resiko dari Pijat Kretek
Baca Juga: Nih Catat Peruntukan Gas Melon untuk Siapa, Kamu Termasuk Tidak
Sementara itu, Shifa Alin Salsabilla salah satu masyarakat yang ikut dalam aksi ini sangat miris melihat Pemerintah Indonesia.
"Saya sangat miris melihat negara ini, keseniannya malah tidak diperhatikan, padahal Reog merupakan bagian dari sejarah Indonesia," kata dia.
Dirinya berharap agar aksi ini bisa menjadi perhatian lebih, terutama untuk Pemerintah Indonesia.
"Saya berharap agar Reog bisa didaftarkan ke UNESCO sebagai kesenian asli Indonesia, bukan Malaysia," tandas Shifa. (*/Zen)
Artikel ini sudah pernah tayang di JPNN.com dengan judul: Kritik Pemerintah Lamban, Puluhan Seniman Aksi Pertunjukan Reog di Depan DPRD Jatim
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: