Pakar: Pembisik Jokowi Jangan Asal, Nilai Indonesia Rugi Jika Stop Ekspor Minyak Goreng
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-Indonesia dinilai akan mengalami kerugian bila melakukan stop ekspor minyak goreng. Bahkan kerugian dinilai hingga miliaran US dollar.
Hal ini disampaikan Ekonom Institute of Development on Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira. Dirinya memprediksi Indonesia akan merugi jika menyetop ekspor minyak goreng dan crude palm oil (CPO).
Bhima meminta Presiden Joko Widodo memikirkan secara matang kebijakan ini. Sebab ini akan merugikan Indonesia sendiri. Dan dirinya menilai bahwa orang orang di sekitar Jokowi jangan asal untuk memberikan masukan yang dinilai menyesatkan.
“Tolong Pak Jokowi pikirkan kembali kebijakan yang tidak solutif ini. Pembisik Pak Jokowi juga jangan asal kasih saran kebijakan yang menyesatkan,” kata dia.
Baca Juga: Tak Terima Diputusi Abdulmateen Dihukum Mati Usai Habisi Nuawa Sang Pacar
Baca Juga: Meski Diguyur Hujan, Warga Kualatungkal Antusias Tonton Arakan Sahur
Bhima menjelaskan selama Maret 2022, devisa dari ekspor CPO mencapai angka USD 3 miliar.
"Jadi estimasinya pada Mei apabila pelarangan ekspor berlaku sebulan penuh, kehilangan devisa sebesar USD 3 miliar akan terjadi,” ujar Bhima.
Angka tersebut setara 12 persen total ekspor non-migas. Hal ini justru bisa mengganggu stabilitas rupiah karena devisa ekspornya terganggu.
Presiden Joko Widodo memutuskan untuk melarang ekspor minyak goreng dan bahan bakunya.
Baca Juga: Ini 9 Posisi Lowongan Kerja di PLN, Tutup Pendaftaran Hingga 25 April 2022
Eks Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan telah melakukan rapat untuk pemenuhan kebutuhan bahan pokok rakyat, terutama minyak goreng.
Dalam rapat tersebut saya putuskan untuk melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng mulai Kamis 28 April 2022," tegas Presiden Jokowi dalam konfrensi persnya. (viz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: