Dewan Sorotan Terhadap Hasil Pekerjaan Fisik
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI - Dinas PUPR Kota Jambi menanggapi pernyataan anggota Komisi III DPRD Kota Jambi, terkait kualitas pekerjaan fisik yang dibangun melalui PUPR tahun anggaran 2021 lalu.
Disampaikan Momon Sukmana Fitra, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Kota Jambi, anggota komisi III DPRD Kota Jambi memang melakukan kunjungan ke RS H Abdurrahman Sayoeti (RS HAS) belum lama ini.
Dari tinjauan tersebut dinilai bahwa pekerjaan RS HAS baru terealisasi 70 persen. “Sementara dari hitungan kami itu sudah 97 persen realisasinya. Itu yang perlu kami klarifikasi,” katanya.
Selain itu sebut Momon, ada juga sorotan terkait plafon RS HAS yang sudah hitam-hitam. Kata Momon, memang plafon tersebut nantinya akan diganti oleh pihak ketiga.
“Karena kemarin itu mengejar bobot. Saat plafon dipasang, lantai atas dilakukan pengecoran, sehingga airnya merembes. Itu tetap akan kami perbaiki,” katanya.
Kemudin terkait dengan kerapian pekerjaan gedung DPRD Kota Jambi, pihaknya akan melihat langung ke lapangan. “Kami cek dulu nanti, jika belum rapi, maka akan kita minta pihak ketiga merapikan. Karena saat ini masih dalam masa pemeliharaan. Begitu juga halnya pagar DPRD Kota Jambi,” jelasnya.
Lebih lanjut Momon menjelaskan terkait masalah pipa gedung baru DPRD itu. Hal tersebut memang sengaja dipasang dari luar, karena dalam perencanaan awalnya gedung itu akan dipasang ACP.
Namun dalam pelaksanaannya anggaran tidak cukup, karena ada permintaan memebenahi (mengganti) atap gedung tengah DPRD Kota Jambi. “Sehingga ACP nya ditinggalkan dulu,” katanya.
Pipa tersebut diletakan di luar dinding sebut Momon, juga karena melihat pengalaman sebelum-sebelumnya. Jika diletakan dalam coran, saat terjadi kebocoran dan penyumbatan maka akan susah untuk diperbaiki.
“Kalau diletakkan di luar, perbaikannya lebih mudah,” pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, Muhammad Yasir, dari Fraksi Gerindra ini menyoroti halaman di sebelah gedung DPRD Kota Jambi, layaknya seperti kubangan kerbau. Sebab tampak, di samping gedung DPRD tersebut ada tanah sisa pengerjaan yang becek.
Selain itu, diduga septik tenk juga tidak ditutup dengan baik. Sehingga mengeluarkan air serta lumut. “Sangat disayangkan tentu melihat hasil pengerjaan seperti ini. Masak masuk ke gedung DPRD melihat seperti kubangan kerbau? Apa salah dirapikan, anggaran tidak berkurang merapikan itu,” tegas Yasir.
Tak hanya itu, bahkan pipa saluran pembuangan air AC atau hujan, juga dipasang layaknya asal jadi. Pipa-pipa yang ada tampak ditempel begitu saja di dinding gedung, sehingga terkesan tak indah.
“Ini finishingnya asal-asalan saja. Itu juga ada bekas bangunan lama yang dipotong tidak dirapikan dibiarkan begitu saja. Apa kata tamu nanti ketika mengunjungi gedung DPRD Kota Jambi,” jelas Yasir. (zen/rib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: