Musim Mudik Lebaran, Ini 3 Jenis Usaha Yang Bakal Meraup Untung
JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Menyambut Idul Fitri,saatnya juga masyarakat untuk bersiap mudik ke kampung halaman. Moment mudik ternyata juga menjadi ladang rezeki bagi sebagian orang. Apalagi bagi mereka yang benar benar bisa memanfaatkan peluang untuk meraup rupiah.
Nah,ada tiga jenis usaha yang diprediksi akan mampu meraup untung. Ketiga jenis usaha tersebut adalah penyediaan akomodasi, penyediaan makanan dan minuman, serta jasa transportasi. Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.
Menurut Sandiaga, moment mudik lebaran merupakan moment dimana semua orang akan banyak melakukan kegiatan ekonomi. Sehingga akan berpengaruh terhadap roda perekonomian.
Apalagi,ditahun ini meskipun masih dalam masa pandemi covid 19,namun banyak masyarakat yang sudah merencanakan mudik. Bahkan pemerintah memerkirakan 80 juta orang akan mudik di Idulfitri 1443 Hijriah.
Baca Juga: Selamat Datang MotoGP di Portugal, Pembalap Siap Bersaing
Baca Juga: Angkutan Batu Bara Tak Boleh Isi BBM Subsidi, ESDM Provinsi Jambi Minta Polri Awasi Ini
Menurut Sandiaga, dari jumlah tersebut sekitar 40-60 persennya bakal melakukan kegiatan pariwisata. Baik hanya sekedar berkumpul bersama keluarga,teman maupun yang benar benar ingin menikmati wisata yang tersedia.
Namun, Sandiaga berharap pada saat mudik nanti, masyarakat bisa membelanjakan uang mereka untuk membeli produk lokal dan umkm. Sehingga juga bisa membantu perekonomian masyarakat lainnya.
"Kami mengimbau para pemudik untuk membelanjakan uangnya dan produk jasa di daerahnya dan beli produk-produk ekonomi kreatif lokal,” ujarnya.
Fenomena mudik disebut bakal berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi daerah yang menjadi tempat tujuan perjalanan sebesar 25 persen. "Mudah-mudahan berdampak pada penjualan produk ekonomi kreatif,” ucapnya.
Baca Juga: Jambi Independent Terima Kunjungan Ascott International Management Indonesia
Baca juga: Besok, Polda Jambi Gelar Vaksin Massal, Cek Lokasi dan Jadwalnya
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah mengeluarkan surat edaran tentang persiapan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menyambut masa mudik.
Hal ini mencakup perihal protokol kesehatan, vaksinasi, aktivasi dari usaha-usaha pariwisata, serta kesiapan petugas destinasi wisata di pintu masuk untuk mengecek scan aplikasi PeduliLindungi dan berbagai persyaratan lainnya.
Saya melihat rata-rata pengeluaran wisnus (wisatawan nusantara) itu sekitar Rp 1,5 juta dan ini juga kalau dilihat dari 48 juta pemudik (yang melakukan kegiatan pariwisata), maka ada Rp 72 triliun (potensi sektor pariwisata),” katanya. Menurut Menparekraf, prediksi nilai potensi ekonomi sektor pariwisata selama masa mudik bisa lebih tinggi, mengingat durasi liburan hari Lebaran tahun ini lebih panjang dibanding tahun sebelumnya.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf Nia Niscaya menyatakan masa libur Lebaran dari 29 April-5 Mei 2022 bisa ditambah dengan libur selama lima hari kerja. “Ini memberikan opportunity dampak yang akan lebih besar terhadap spending bisnis. Rp 72 triliun bisa lebih jika diperhitungkan lama masa liburan yang diperpanjang,” kata Nia.(viz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: