Menhan Prabowo Beri Hadiah Pistol Pinda untuk Menhan Prancis
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memberikan pistol buatan PT Pindad kepada Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis Florence Parly. Pemberian cenderamata itu dilakukan usai Parly melakukan kunjungan kehormatan dan melakukan pertemuan bilateral, di kantor Kemhan RI, Jakarta, (10/2).
Cenderamata yang diberikan Prabowo kepada Parly adalah sebuah pistol dengan warna putih dan akses termasuk jenis G2 Elite produksi PT Pindad yang bertuliskan nama lengkap Parly. Senjata api itu dikemas dalam kotak kayu dengan tulisan “De la part de Prabowo Subianto, Ministre de la Défense d’Indonésie” yang dalam bahasa Indonesia berarti “Dari Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto”.
Dalam situs PT Pindad disebutkan bahwa pistol ini memiliki kaliber 9 x 19 mm parabellum dan memiliki magazine yang mampu untuk menampung 15 butir peluru. Pistol ini memiliki keunggulan berupa pisir belakang yang bersifat adjustable. Dengan panjang laras 5 inchi, akurasi yang dihasilkan tidak dapat diragukan.
Selain itu, Prabowo juga memberikan syal batik yang tampak langsung dikenakan oleh Parly. Karena sebelum pertukaran cenderamata, Menteri Parly terlihat mengenakan syal beraksen putih dan biru. Ia kemudian mengganti syal nya dengan yang diberikan oleh Prabowo, yaitu syal batik beraksen cokelat dan biru tua.
Pada pertemuan Kamis tersebut, Prabowo mengungkapkan bahwa saat ini, status hubungan bilateral antara Indonesia dan Prancis di bidang pertahanan berada dalam status tertinggi.
“Yaitu kita telah menandatangani persetujuan kerja sama pertahanan pada 28 Juni 2021. Tentunya ini butuh ratifikasi dari parlemen kita untuk bisa dilaksanakan dengan baik,” ujar Prabowo dalam keterangan tertulisnya, Jumat, (11/2).
Pertemuan ini diakhiri dengan penandatanganan beberapa kesepakatan yang disaksikan langsung oleh menteri pertahanan kedua negara. Kesepakatan tersebut antara lain kontrak pembelian enam pesawat tempur Rafale antara Kabaranahan Kemhan dengan Dassault, sebagai awal dari kontrak yang lebih besar untuk 42 pesawat tempur Rafale.(sumeks.co)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: