Menko Airlangga : Pandemi Covid-19 Terkendali, Ekonomi Nasional Tumbuh 3,51%
Sehingga, untuk PPKM periode berikutnya ini terdapat 156 Kabupaten/Kota dengan Level Asesmen 2 yang capaian vaksinasinya kurang dari 50%, dinaikkan menjadi Level 3 (Total PPKM Level 3 menjadi 160 Kabupaten/Kota); kemudian untuk 100 Kabupaten/Kota dengan Level Asesmen 1 yang capaian vaksinasinya kurang dari 50%, dinaikkan menjadi Level 2 (Total PPKM Level 2 menjadi 175 Kabupaten/Kota); dan 51 Kabupaten/Kota dengan Asesmen Level 1 yang capaian vaksinasinya sudah mencapai lebih dari 50%, jadi tetap di Level 1 (Total PPKM Level 1 menjadi 51 Kabupaten/Kota).
Capaian Vaksinasi
Pencapaian vaksinasi semakin mendekati target, yaitu per 7 November sudah sebanyak 205.355.327 dosis telah disuntikkan, dengan 60,11% target telah tervaksinasi sebagian (baru Dosis 1) dan 37,96% tervaksinasi lengkap (Dosis 1 dan 2). Percepatan vaksinasi pada masyarakat umum dan lansia juga menunjukkan hasil signifikan. Secara kumulatif, suntikan terpantau masih sesuai tren yang diharapkan untuk mencapai 80% Dosis 1 dan 60% Dosis 2. Jika dilihat di masing-masing Provinsi, terdapat 18 Provinsi (dari 34 Provinsi) dengan jumlah Vaksinasi Dosis-1 sudah mencapai lebih dari 50%.
Sementara, capaian vaksinasi di 27 Provinsi Luar Jawa-Bali, untuk Dosis-1 tercatat baru 6 Provinsi yang capaiannya di atas nasional (60,11%) yakni Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Utara. Sedangkan, 21 Provinsi lainnya masih berada di bawah nasional dan perlu diakselerasi.
Kalau untuk capaian vaksinasi Dosis-2 untuk daerah Luar Jawa-Bali, baru 4 Provinsi yang angkanya berada di atas nasional (37,96%) yaitu Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Timur, dan Jambi. Sedangkan 23 Provinsi lainnya masih berada di bawah rata-rata nasional.
Perkembangan Sisi Ekonomi
Realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) s.d. 5 November 2021 mencapai Rp456,35 triliun atau 61,3% dari pagu Rp744,77 triliun. Jika dilihat per klaster, maka realisasinya adalah sbb:
- Realisasi Klaster Kesehatan sebesar Rp126,65 triliun (58,9%);
- Realisasi Klaster Perlinsos sebesar Rp132,49 triliun (72,4%);
- Realisasi Klaster Program Prioritas sebesar Rp72,59 triliun (61,6%);
- Realisasi Klaster Dukungan UMKM dan Korporasi sebesar Rp63,45 triliun (39,1%);
- Realisasi Klaster Insentif Usaha sebesar Rp61,17 triliun (97,4%).
Realisasi Klaster Kesehatan yang sebesar Rp126,65 triliun yang utama adalah untuk Diagnostik (Testing dan Tracing) realisasi sebesar 68,5% atau Rp3,08 triliun; Therapeutic (Insentif dan Santunan Nakes) sebesar Rp14,31 triliun atau 75,6% dari pagu Rp18,94 triliun; dan Vaksinasi (Pengadaan dan Pelaksanaan) sebesar 45,3% atau Rp26,18 triliun.
Sedangkan, realisasi dari klaster Perlinsos yang sebesar Rp132,49 triliun, antara lain digunakan untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar 73,4% atau Rp20,79 triliun dari pagu Rp28,31 triliun, Kartu Sembako sebesar 66,6% atau Rp33,22 triliun dari pagu Rp49,89 triliun, BLT Desa sebesar 64,00% atau Rp18,43 triliun dari pagu Rp28,80 triliun; dan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar 75,60% atau Rp6,65 triliun dari pagu Rp8,80 triliun.
Untuk kondisi makro ekonomi, indikator utama Sektor Eksternal menunjukkan resiliensi yang baik hingga awal November 2021. Posisi Cadangan Devisa dan Surplus Neraca Perdagangan Indonesia relatif terus meningkat sejak 2019 hingga Oktober 2021, kemudian IHSG dan Nilai Tukar memiliki tren fluktuatif, namun tetap membaik pada awal bulan ini. Indonesia juga berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 3,51% (YoY) pada Kuartal III-2021.
“Dengan momentum perekonomian yang masih dalam jalur positif dan terus membaik, Pemerintah optimis perekonomian nasional akan mencatatkan pertumbuhan 3,7% s.d. 4,0% (YoY) selama tahun 2021, dan di tahun 2022 diproyeksikan akan tumbuh 5,2% (YoY). Hal ini sejalan dengan proyeksi dari berbagai Lembaga Internasional,” tutup Menko Airlangga.
Turut hadir dalam Konferensi Pers tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: