Mobil Bertonase Besar Masih Melintas

Mobil Bertonase Besar Masih Melintas

“Rumah saya yang setengahnya lagi rusak belum diperbaiki mereka (PT RPSL,red). Lingkungan, sumur dan lainnya juga rusak. Kami memperbaikinya terpaksa menggunakan dana pribadi. Tiap tahun ada 2-3 kali perbaikan,” kata dia.

Puspita didampingi sang ibu, menyampaikan tuntutan mereka. Seperti di antaranya agar rumah mereka yang rusak segera diperbaiki. Kemudian biaya pengobatan, serta biaya ganti rugi senilai Rp 1,5 miliar, selama mereka merasakan dampak aktivitas PT RPSL tersebut.

Tak hanya itu, mereka meminta agar, dalam hal ini Kecamatan, Kelurahan, Polsek serta pihaknya lainnya agar dapat menghentikan sementara aktivitas mobil-mobil tersebut. Hanya saja, dalam rapat tersebut, belum bisa mengambil keputusan karena masih akan merapatkannya kembali dengan pihak terkait.

“Tentu kita kecewa dengan hal ini. PT RPSL juga tidak kooperatif, kita mohon bantuannya. Sudahi penderitaan kami ini,” tukasnya.

Sementara itu, Humas PT RPSL, Ananda Fajar mengatakan, pihaknya tetap menjaga dan berkomitmen menjaga hubungan baik dengan karyawana maupun warga sekitar. Pihaknya juga mengaku tak keberatan memperbaiki rumah Puspita. Termasuk mengenai kendaran mereka yang melebih tonasen, Fajar tak banyak bicara.

“Itu nanti kita koordinasikan lagi. Untuk kendaraan akan kita koordinasikan lagi dengan Dishub,” tukasnya. (zen/rib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: