Hasil Revisi HET Gas LGP 3 Kg Bersubsidi Masih Akan Diusulkan ke Provinsi

Hasil Revisi HET Gas LGP 3 Kg Bersubsidi Masih Akan Diusulkan ke Provinsi

MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDNET.CO.ID - Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Daerah Tanjab Timur guna memantau terkait harga gas el 3 kg bersubsidi disetiap wilayah di kabupaten ini.

Salah satunya yaitu melakukan revisi terhadap Harga Eceran Tertinggi (HET) gas LPG 3 kg bersubsidi yang nantinya akan diusulkan kepada Pemprov Jambi.

Nantinya, revisi ini akan diusulkan berdasarkan hasil rapat bersama para Camat, pemilik pangkalan, agen dan pihak terkait lainnya.

Aprinaldi, Kabid Perdagangan Disperindag Tanjab Timur saat diwawancarai di ruang kerjanya Rabu, 13 April 2022 terkait hal tersebut mengatakan, nantinya dari hasil rapat itu akan ada beberapa desa yang diusulkan untuk masuk dalam wacana perubahan HET.

Baca Juga: Zakat Fitrah Sudah Bisa Dibayar, Jangan Menunda

Baca Juga: Target Pajak dan Retribusi Kota Jambi Meningkat, Ini Rinciannya

"Tentunya perubahan HET itu dilakukan dengan dasar dan pertimbanhan terlebih dahulu. Contohnya terkait kondisi geografis dan transportasi (jarak tempuh). Untuk itu, revisi terhadap HET ini kami rasa perlu dilakukan," ucapnya.

Dirinya menuturkan, seperti di wilayah Desa Sinarwajo, Kecamatan Mendaharaulu yang dekat dengan SPBE, dari harga gas LPG 3 kg bersubsidi dari Rp 22 ribu menjadi Rp 19 ribu per tabung.

Selain itu, terdapat pula pangkalan yang di berlokasi di Desa Manunggalmakmur, Kecamatan Kualajambi.  HET gas LPG 3 kg bersubsidi sebelumnya Rp 20 ribu turun menjadi Rp 19 ribu per tabung.

"Tidak di semua pangkalan HET gas tersebut turun, ada juga yang mengalami kenaikan. Contohnya pangkalan yang ada di Desa Sungailokan, Kecamatan Sadu. Harga awal Rp 23 ribu naik menjadi Rp 25 per tabung," tuturnya.

Baca Juga: Tak Dilibatkan dalam AKD DPRD Provinsi Jambi, Gerindra dan Demokrat Mengundurkan Diri

Baca Juga: Rekrut PPPK, Pemprov Jambi Tunggu Juklak dari Pemerintah Pusat

Dengan demikian, dari revisi yang dilakukan, ada beberapa desa yang mengalami penurunan dan kenaikan usulan HET, tidak semua pangkalan gas direvisi. Rata-rata perubahan HET dari hasil revisi berkisar seribu sampai lima ribu per tabung.

"Perubahan itu, berdasarkan perkiraan double hand atau biaya yang harus ditanggung. Seperti Dua kali menggunakan transportasi darat dan air, itu termasuk Double Hand," ujar Naldi, sapaan akrab Kabid ini.

Revisi HET ini juga tidak bersangkutan dengan adanya kenaikan BBM yang terjadi saat ini. Pengusulan ini adalah merupakan tindak lanjut rapat yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Jambi beberapa Minggu yang lalu.

"Jadi bukan hanya Kabupaten Tanjab Timur saja yang melakukan revisi HET gas LPG, namun kabupaten atau kota lain juga," ungkapnya.

Baca Juga: Ada Transformer di TPA Talanggulo Jambi? Ini Penampakannya

Baca Juga: Sebut Anggaran Terbatas, Pacu Biduk di Sarolangun Tak Digelar Tahun Ini

Naldi juga menambahkan, terkait revisi tersebut baru sebatas usulan pihaknya. Keputusan dan yang akan menetapkannya adalah SK Gubernur Jambi.

"Untuk Tanjab Timur sendiri kita telah meminta waktu untuk melakukan rapat terlebih dahulu untuk mengumpulkan data, dan rapat itu sudah dilakukan, kemudian tinggal mengusulkannya ke Pemprov Jambi," pungkasnya. (pan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: