Nasroel: Kualitas SMA TT Menurun
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – SMA Titian Teras (TT) Abdurrahman Sayoeti belakangan sering menuai polemik. Banyak persoalan, mulai dari pengelolaan kurang baik dan pembinaan siswa serta lainnya. Ini membuat kualitas nilai pendidikan di SMA TT terlihat menurun.
“Sekarang kredibilitas dan kualitas di SMA TT sekarang makin menurun, apa lagi banyak kasus yang terjadi di sana,” kata Nasroel, salah satu pengamat Jambi, Selasa (8/2).
Lanjutnya, dibangunnya SMA TT menjadi harapan Abdurrahman Sayoeti, mantan Gubernur Jambi, untuk mencetak bibit dan bobot serta mendidikan anak muda Jambi menjadi masyarakat yang mampu membangun Provinsi Jambi.
“Banyak tamatan dari SMA TT dulu yang menjadi orang sukses di kemudian hari. Kalau sekarang kurang, hampir sama dengan sekolah SMA biasa yang ada di Provinsi Jambi lainnya,” sebutnya.
Nasroel mengatakan, SMA TT merupakan salah satu sekolah yang elit. Di sekolah tersebut lahir calon-calon pemimpin masa depan. Sehingga yang bersekolah di SMA TT tersebut akan menjadi terdidik baik secara fisik mental, dan kebangsaan dan lain sebagainya.
“Kita harus bangkitkan lagi kejayaan dari SMA TT itu, dengan pendidikan terkini yang mencetak prestasi anak Jambi sampai ke tingkat nasional maupun internasional,” tambahnya.
Nasroel mengatakan, untuk mengembalikan marwah SMA TT, kepala sekolah saat ini harus diganti. Dia meminta agar kepala sekolah diganti dengan unsur purnawirawan TNI yang bisa mendidik dengan tegas. “Kepala sekolahnya harus diganti, jangan lagi dari orang sipil atau ASN,” ucapnya.
Kata dia, dahulu di SMA TT tersebut pernah dipimpin oleh seorang TNI, namun sekarang dipindahkan ke ASN untuk menjadi kepala sekolah. “Menjadi kepala sekolah harus tegas dan bisa mengatur serta menata sekolah dengan baik. Jangan dijadikan SMA TT sebagai ajang bisnis,” jelasnya.
Dia menyebutkan dari hasil sidak yang dilakukan oleh Gubernur Jambi Al Haris, terlihat pengelolaan di SMA TT kurang baik, banyak sampah yang berserakan serta tidak rapi. “Di bidang kebersihan saja sudah kurang, bagaimana dengan mental anak yang sekolah di sana, cuma yang perlu diingat jerih payah dari pendiri sekolah itu,” tandasnya. (slt/rib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: