Tepian Sumur Ilegal Melebar
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Setelah lama berjibaku, api besar yang diakibatkan oleh aktivitas sumur ilegal di Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari berhasil dipadamkan. Kini tinggal proses pendinginan untuk penutupan sumur ilegal yang meledak pada 18 September lalu.
Pemadaman dilakukan oleh Pertamina Ep 1 Jambi dengan menggunakan dua alat pompa besar. Pompa tersebut digunakan untuk menyemprotkan racun api atau water pond ke titik sumber api pada sumur ilegal tersebut. Sedikitnya ada sekitar 30 tim yang diturunkan oleh Pertamina Ep 1 Jambi.
“Alhamdulilah api sudah berhasil dipadamkan sekarang. Tidak ada lagi api yang dikeluarkan dari sumur itu,” kata Afrianto Humas Pertamina Ep 1 Jambi, Selasa (26/10).
Dia menyebutkan, api berhasil dipadamkan setelah dua alat pompa besar dari pertamina menyemprotkan secara bersamaan ke titik apai. Dengan cairan yang dikeluarkan, mampu menutup rongga udara sehingga gas atau api tak lagi keluar.
Pemadaman sendiri dilakukan sejak pukul 07.00 hingga pukul 09.45 api berhasil di padamkan. Dua jam lebih, api mampu dipadamkan. “Sekarang masih proses pendinginan pada pinggir sumur, pendinginan akan kita lakukan hingga beberapa hari kedepan,” tambahnya.
Kata dia, saat ini tepian sumur ilegal tersebut terlihat melebar dan besar. Ini setelah adanya ledakan saat penambangan ilegal driling terjadi.
Dia menyebutkan, dalam dua hari kedepan pertamina juga akan melakukan pengamatan pada sumur tersebut untuk penutupan secara permanen. Penutupan sendiri akan menggunakan semen khusus, yang dimasukkan ke dalam sumur. “Jadi kita amati dulu berapa banyak semen yang akan kita masukkan ke dalam sumur, sekarang belum bisa diprediksi,” sebutnya.
Setelah dipadamkan, Afrianto menyebutkan sumur ilegal yang meledak tersebut tampak melebar, sehingga dia belum bisa memprediksi berapa kedalaman sumur, di khawatirkan, jika terlalu terburu-buru, akan membahayakan petugas di lapangan.
“Karena pinggiran sumur tampak berongga, jika kita mendekat bisa saja longsor. Jadi kita akan lihat dua sampai tiga hari kedepan hingga panas tak lagi muncul,” jelasnya.
Diketahui sebelumnya, api yang diakibat ilegal driling tersebut terjadi di wilayah PT Agronusa Alam Sejahtera (AAS).
Pemadaman juga diperbantukan dari PT AAS di lapangan bersama TNI-Polri, selanjutnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi. Sedikitnya ada 48 orang yang berjibaku memadamkan api.
Awalnya petugas menggunakan satu alat pompa dari pertamina untuk pemadaman, namun api masih belum bisa dipadamkan. Dengan demikian, Pertamina akan mendatangkan satu alat pompa lagi dari Field Adera Pertamina Prabumulih. (slt/rib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: