Bantah Keterangan Paut, Apif Ngaku Sangat Kenal
Paut Syakarin sebagai penyokong dana dan pemberi uang "ketok palu" tambahan untuk anggota komisi III DPRD Jambi dengan besaran masing-masing Rp 175 juta. Pemberian itu bertujuan agar perusahaan milik Paut Syakarin bisa mendapatkan beberapa proyek di Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi 2017.
Jumlah dana yang disiapkan oleh Paut Syakarin lebih kurang Rp 2,3 miliar, dengan pembagian pertama sebesar Rp 325 juta. Pada November 2016, pemberian uang oleh Paut Syakarin dilakukan melalui Hasanudin kepada anggota DPRD Jambi 2014-2019 Effendi Hatta, di lapangan parkir Bandara Sultan Thaha Jambi.
Baca Juga : L300 Vs Truk di Geragai Tanjab Timur, 1 Orang Meninggal Akibat Terjepit dalam Mobil
Baca Juga : Akhirnya 3 Pejabat Kadaluarsa di Merangin Dikukuhkan Kembali
“Saya diperintahkan Paut Syakarin mengantar bungkusan plastik warna hitam ke Effendi Hatta di bandara. Yang saya yakini, jika dalam bungkusan kantong kresek hitam itu adalah sejumlah uang. Tetapi saya tidak tahu jumlahnya berapa. Saya hanya diperintahkan untuk mengantar saja,” jelasnya.
Sementara itu, Candra Ong mengaku pada awalnya tidak kenal dengan Apif Firmansyah. Dia hanya tahu bahwa Apif orang kepercayaan Zumi Zola.
"Saya tidak tahu pasti siapa Apif, cuma denger-denger dari kawan, Apif bisa bantu kita untuk dapat proyek. Memang waktu itu pak Dodi ada telepon saya, mau pinjam uang katanya untuk operasional," sebutnya.
Paut Syakarin saat persidangan bersikeras tidak mengenal Apif Firmansyah. Dia mengaku hanya mengenal Dodi Irawan saja. Pernyataan itu dibantah oleh Apif. Apif menyebutkan bahwa dia dan Puat sangat kenal.
Baca Juga: Honorer Dukcapil Pelaku Pemalsuan KTP-El Divonis Enam Bulan
Baca Juga: Ditinggal Salat, Motor Pegawai Toko Material Bangunan Hilang
"Itu tidak tidak benar, saya kenal dengan Pak Puat. Yang kenalkan saya, pak Dodi. Karena disuruh pak Zumi Zola," tegasnya Apif.
Lalu Muhammadiyah, saksi dari mantan Anggota DPRD Provinsi Jambi periode 2014 – 2019 dari Fraksi Gerindra menerangkan, uang ketok palu diketahuinya dari pembicaraan sesama anggota dewan di gedung legislatif. Saat itu, cerita yang dia dengar, uang ketok palu sudah diurus oleh pimpinan.
"Sebelum proses ketok palu 2017, saya hanya mendengar cerita dari rekan-rekan, bahwa ‘jatah’ pengesahan APBD Provinsi Jambi sudah diurus oleh pimpinan (Piminan DPRD, red). Itu adalah cerita antara sesama kami," ungkapnya. (ira/enn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: