Gunung Anak Krakatau Erupsi
LAMPUNG – Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda erupsi, pada Kamis (3/2/2022) pukul 16.15 WIB.
Gunung Anak Krakatau mengembuskan abu vulkanik setinggi kurang lebih 200 meter di atas puncak, atau 357 meter diatas permukaan laut (mdpl).
BACA JUGA : Viral Video Wanita Marah, Belum Dites, Tapi Hasil Antigen dan PCRnya Positif Covid-19
Dari pengamatan visual, Gunung Anak Krakatau terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-III.
Kemudian, terlihat asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang, dengan tinggi 25 sampai dengan 100 meter dari puncak.
Sementara, dari pengamatan kegempaan, telah terjadi satu kali gempa hembusan dengan amplitudo 4 mm, dan lama gempa 10 detik dan telah terjadi 17 kali gempa low frequency dengan amplitudo 5-17 mm, dan lama gempa 2-5 detik.
Selanjutnya, telah terjadi 9 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 4-22 mm, dan lama gempa 2-13 detik.
Satu kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 16 mm, S-P 1.6 detik dan lama gempa 9 detik.
Kemudian, telah terjadi dua kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 45-47 mm, S-P 2.46-2.47 detik dan lama gempa 40-46 detik.
Satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 22 mm, S-P 13.3 detik dan lama gempa 63 detik.
Terakhir, satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-13 mm, dominan 1 mm.
Atas dasar tersebut, gunung api tersebut memiliki tingkat aktivitas dengan level II (waspada).
Sehingga, masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.
Petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Lampung, Andi Suandi, membenarkan adanya erupsi tersebut, dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 200 meter dari atas puncak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: