Nobar Bersama Kader Golkar, Airlangga Beri Do’a Indonesia Menang Final Thomas Cup

JAKARTA — Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, mengerahkan seluruh pengurus DPP Golkar untuk menonton bareng pertandingan final Piala Thomas Cup 2020, Indonesia melawan Cina di Kantor DPP, Jakarta, Minggu (17/10).

Padahal, seharusnya Airlangga memimpin rapat pleno partai berlambang pohon beringin untuk persiapan penyelenggaraan HUT ke-57 Golkar.

Namun, Airlangga menunda gelaran rapat, dan menginstruksikan seluruh pengurus memberi dukungan tim Indonesia di Piala Thomas.

"Malam ini kita ada rapat pleno, tapi saya bilang, kita nobar saja dulu, beri do’a dan dukungan untuk Indonesia di final Piala Thomas Cup,” tutur Airlangga kepada wartawan di sela nobar final Piala Thomas.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menambahkan, dirinya dan Golkar terus mendukung kemajuan olahraga Nasional. Menurutnya, olahraga menjadi salah satu cara untuk membuat nama Indonesia harum di mata dunia internasional.

"Olahraga akan selalu kita support, karena olahraga adalah satu satu event yang bisa mengibarkan bendera Merah Putih sekaligus mengumandangkan lagu Indonesia Raya di luar negeri, " tegasnya.

Di sela nobar Piala Thomas, Airlangga menjelaskan salah satu yang akan dibahas dalam rapat pleno terkait HUT ke-57 Partai Golkar tahun ini akan mengusung tema ‘Bersatu untuk Menang’. Ia mengaku, Golkar sudah membuat peta jalan menuju 2024.

Pada tahun 2024, Golkar akan genap berusia 60 tahun. Airlangga menegaskan, pihaknya sampai saat ini masih terus berbenah dan melakukan penataan.

"Salah satu yang kita tata adalah kompleks kantor pusat Partai Golkar yang kita ubah. Diharapkan perubahan ini memberikan semangat perubahan bukan hanya dari segi mindset, tapi juga pembangunan itu sendiri, sehingga semangat ini dibawa ke daerah- daerah," katanya.

Selain Airlangga, nobar Piala Thomas Cup 2020 di DPP Partai Golkar Sekjen DPP Partai Golkar Lodewijk F Paulus, sejumlah Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, diantaranya; Agus Gumiwang Kartasasmita, Kahar Muzakir, dan Nurul Arifin. (*)

Sumber: