Tahun 2022 Adalah Puncak Konsolidasi Partai Golkar
Oleh: Antony Z Abidin
-----------------------------------
Tantri Abeng dalam rapat Dewan Kehormatan Golkar Selasa minggu lalu (25/1) mengajukan 2 soal. Pertama data survei yg perlu diupdate. Kedua, manajemen turba para tokoh senior.
Data survei itu bukan saja survei dari lembaga survei. Tentang elektabilitas partai dan Airlangga Hartarto yg sudah ditetapkan sebagai calon presiden Partai Golkar 2024.
Tetapi juga survei terhadap kondisi dan potensi organisasi. Mulai dari Kordes/Korlur, Korcam, DPD Kabupaten/Kota, DPD Propinsi hingga DPP. Itulah komponen penting dari apa yg disebut mesin partai selain ormas pendiri dan yg dirikan serta organisasi sayap.
Program langsung turun ke desa2, juga pernah disampaikan Prof Haryono Suyono, mantan Menko Kesra dlm rapat Dewan Kehormatan Golkar 24 Mei tahun lalu.
Itu yg membuat berbagai program Repelita sukses. Itu pula yg membuat Golkar memenangkan pemilu pada setiap pemilu pada masa lalu.
Kunci kemenangan Golkar pada Pemilu 2004 adalah konsolidasi yg intinya partisipasi all out seluruh kader utk mendekatkan diri ke rakyat. Ke desa2, kecamatan2 serta kabupaten/kota serta propinsi2.
Untuk itu Ketum Ir Akbar Tandjung selalu hadir setiap hari Jumat s/d Minggu di daerah2, pedesaan dan perkotaan. Bertatap muka langsung dengan kader, simpatisan dan rakyat di seluruh pelosok tanah air
Program konsolidasi gaya AT itu sangat efektif. Ditambah lagi strategi AT dg melibatkan para kandidat presiden melaui konvensi utk ikut berkampanye ke daerah2.
Pada setiap acara Golkar selalu digelorakan Mars Partai Golkar:“Rapatkan barisan, siagakan dirimu”
Bait pertama itu kini semakin gegap gempita di mana2, di seluruh Indonesia. Diikuti bait kedua:
“Kibarkan panji Golongan Karya”
Setiap Ketum Golkar berkunjung ke daerah2, panji2 partai menyemangati kader, simpatisan dan konstituen loyal. Umbul2, spanduk, poster dan bendera Golkal bertebaran. Semua itu, menuju ke satu arah:
“Satukan tekadmu, bulatkan semangatmu/Bersama seluruh rakyat Indonesia.”
Dapat dibayangkan dahsyatnya komunikasi politik partai Golkar pada tahun penentuan ini, jika mesin partai bergerak kencang.
Para senior yg bergabung di Dewan Kehormatan, Dewan Pembina, Dewan Penasehat dan Dewan Pakar turun gunung Semua.
Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tandjung (AT) dan Wakilnya Ortoyo Oesman sudah bergerak turba.
Bahkan AT sejak beberapa tahun belakangan ini hampir setiap minggu ke berbagai daerah.
Haryono Suyono, Tantri Abeng, Budi Harsono, Abdullah Puteh, Bomer Pasaribu dll sudah terprogram utk melakukan hal yg sama.
Demikian juga tentunya Ketua Dewan Pembina Aburizal Bakri (ARB) beserta anggotanya antara lain MS Hidayat.
Apalagi jika Ketua Dewan Pembina Luhut Binsar Panjaitan (LBP) dan seluruh jajarannya juga ikut bergerak.
Tak kalah penting, jika pasukan Agung Laksono yg mengomandoi Dewan Pakar, ikut turun semua.
Suatu keniscayaan untuk merebut kembali kejayaan Goljat yg pernah dicapai pada tahun 2004. Konsolidasi total dari seluruh elemen dan kekuatan partai.
Dari Kordes ke DPP. Seluruh senior yg bergabung di Dewan Partai, ormas pendiri dan didirikan Golkar, organisasi sayap.
Jika semuanya serentak bergerak akan menjamin bangkitnya kembali Golkar. Setelah 20 tahun mengalami kelesuan.
Apalagi jika ekonomi Indonedia pulih dan maju pasca pandemi Covid 19.
Bukankan Menko Perekonomiannya Airlangga Hartarto? Dan Menkorinvesnya LBP?****Penulis adalah Politisi Senior Partai Golkar*******
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: