Tak Sempat Selamatkan Barang Lain
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KUALATUNGKAL, JAMBI – Trauma masih dirasakan warga di aliran Sungai Pengabuan. Pasalnya, longsor yang terjadi pukul 02.30, Rabu (13/10), meratakan sejumlah rumah di RT 06, Kelurahan Senyerang, Kecamatan Senyerang, Kabupaten Tanjab Barat.
Saat itu, air laut mulai pasang, dan menimbulkan ombak besar. Ombak rupanya perlahan-lahan mengakibatkan abrasi, hingga merobohkan rumah warga yang berada di pesisir sungai.
Zawiyah (53) salah satu korban longsor mengatakan, saat kejadian dia mendengar suara atap rumah bergetar, dan suara retakan tanah. Bergegas dia membangunkan anggota keluarga yang lain, untuk kabur meninggalkan rumah yang sudah mulai amblas. Mereka juga meminta tolong kepada warga sekitar.
"Dapur sudah runtuh duluan, tak sempat lagi menyelamatkan barang-barang lain," tuturnya. Sementara itu, Ateng, tetangga korban mengungkapkan, saat rumah korban belum sepenuhnya ambruk, dia berhasil menyelamatkan setengah barang yang ada di toko. Musibah ini sendiri, baru terjadi lagi setelah sebelumnya juga terjadi di kawasan pasar.
"Baru ini lah kalau amblas. Dulu pernah di pasar tapi udah sepuluh tahunan. Pasarnya sudah dipindah, dua tahun lalu pernah juga tapi bukan amblas begini," ujarnya. Ia menduga amblas nya tanah di pinggir sungai disebabkan oleh abrasi air laut karena banyak kapal besar lalu lalang di sepanjang Sungai Pengabuan, yang menimbulkan hempasan ombak.
"Banyak kapal angkutan batubara, angkutan barang, kapal-kapal yang mau ke Malaysia dan Singapur juga lewat sini. Jadi terjadi gelombang deras dari kapal itu yang mengikis tanah di pinggir sungai," timpalnya.
Terpisah, Camat Senyerang, Suwarno, menjelaskan kawasan ini memang lokasi yang rawan abrasi dan bencana longsor. Sebab berada di teluk yang menjadi hempasan ombak air Sungai Pengabuan. "Kalau longsor memang sering terjadi tetapi tidak separah ini sampai menenggelamkan rumah-rumah warga," kata dia.
Saat ini kata dia, warga bergotong royong mengamankan barang yang masih bisa diselamatkan. Setidaknya, akibat longsor ini dua rumah amblas, dan musala juga rusak ringan. Kehilangan tempat wudhu dan toilet. Adapun korban dalam musibah ini yakni dua Kepala Keluarga dengan delapan jiwa kehilangan tempat tinggal. Sementara ini, korban mengungsi di rumah keluarganya.
Kapolsek Pengabuan, IPTU Edi Purnawan, ia menyebut dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa dan kerugian sedang dalam inventarisir. Dia menghimbau warga yang tinggal di Daerah Aliran Sungai (DAS) untuk waspada. (rul/rib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: