Di Tanjab Timur, Ada Penolakan Vaksinasi Pelajar
"Ada salah satu masyarakat kita yang menolak untuk di vaksin saat petugas mendatangi rumahnya dan sempat terlontar kalimat dari yang bersangkutan akan menyiapkan parang. Tapi itu mungkin luapan emosi sesaat saja, buktinya sampai saat ini tidak ada terjadi sesuatu hal apapun," sebutnya.
Terkait hal itu, Taufiq menyikapinya secara manusiawi. Artinya, masih ada masyarakat yang belum memahami betul manfaat dari vaksinasi ini.
Untuk itu, peran serta dari Satgas Covid-19 kecamatan, desa dan kelurahan sangat dibutuhkan agar bisa memberikan sosialisasi atau pemahaman lebih terkait manfaat vaksinasi ini kepada masyarakat, agar masyarakat bisa menyadari pentingnya vaksinasi ini.
"Ini menjadi PR besar bagi kami unsur Forkompimcam Kualajambi. Untuk itu, saya memerintahkan kades agar bisa mengundang masyarakat yang belum mau di vaksin itu untuk datang ke mengikuti rapat resmi di kantor desa. Nantinya akan kita berikan sosialisasi dan pemahaman terkait manfaat vaksinasi ini," ujarnya.
Sekda Tanjab Timur, Sapril, yang juga juru bicara tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Tanjab Timur usai melakukan Rakor dalam rangka percepatan pelaksanaan vaksin Covid-19 dan antisipasi penyebaran varian omicron di kabupaten ini, Selasa 29 Maret 2022.
"Dari laporan beberapa camat, memang masih ada penolakan dari masyarakat untuk di vaksin. Oleh karena itu, kita perlu melakukan sosialisasi dan pendekatan khusus di kelompok-kelompok yang belum memahami betul terkait vaksin ini," ungkapnya.
Dalam pelaksanaan vaksin tidak dilakukan dengan cara paksa. Selama ini proses vaksinasi dilakukan dengan cara yang baik dan benar, yang disertai dengan pendekatan khusus terhadap masyarakat.
"Tidak ada pemaksaan dalam pemberian vaksin ke masyarakat, sifatnya imbauan dan persuasif. Itu lah gunanya kita bentuk tim untuk memberikan sosialisasi khusus ke masyarakat yang masih enggan untuk di vaksin," pungkasnya. (pan/ira)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: