Lebih Dekat dengan Melisa, Peraih Emas PON dari Wushu (2)
Selain dikenal sebagai guru yang baik, Melisa Try Andani, rupanya dikenal sebagai murid yang aktif. Berikut penuturan mantan gurunya.
Melisa Try Andani (28) saat ini aktif mengajar di SMPN 4 Kota Jambi. Tempat dia bersekolah dulu. Sebagai guru olahraga. Di sekolah yang terletak di Jalan Abdul Muis, RT 16, Kelurahan Lingkar Selatan, Kecamatan Paal Merah, Kota Jambi itu, rupanya dia kembali bertemu gurunya dulu.
Jambi Independent mendapat kesempatan, untuk bertemu dengan Siti Rodiyah. “Saya guru beliau dulu,” kata wanita berjilbab merah muda itu, saat disambangi di SMPN 4 Kota Jambi, baru-baru ini.
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Melisa, Peraih Emas PON dari Wushu (1)
Bekas muridnya bisa menyumbang emas untuk Jambi pada PON XX Papua, tentu saja membuat Siti bangga bukan main. Tapi menurutnya, bakat itu memang sudah terlihat sejak Melisa saat masih berseragam putih biru dulu.
Menurutnya, Melisa dulu adalah murid yang ceria dan aktif. “Anaknya menyenangkan,” kenangnya, sambil tersenyum. Siti sendiri tak menyangka bakal bertemu lagi dengan Melisa di sekolah yang sama. Hanya saja, sekarang sudah sama-sama sebagai tenaga pengajar.
Menurutnya, sikap Melisa sama sekali tak berubah. Tetap ceria seperti dulu. Tomboi, hangat, suka menolong dan pecicilan. Yang membuatnya salut adalah, Melisa tetap menganggap dia sebagai gurunya. Tetap hormat. Bukan mentang-mentang sekarang punya profesi yang sama. “Dia tetap hormat. Meski sama-sama satu profesi, dia tetap ada batasan,” kata Siti.
Rekan seprofesinya yang lain, yang ditemui Jambi Independent adalah Yanti, guru mata pelajaran IPA. Menurutnya, Melisa dekat dengan semua orang. Tua dan muda. Seingatnya, selama latihan di Papua, Melisa selalu mengirim kabar. “Dia selalu latihan. Perjuangannya luar biasa,” kata dia. Menurutnya, jadwal latihan Melisa sangat ketat. “Sangat babak belur lah,” kata dia. Mereka di Jambi, selalu bisa update karena Melisa memang rajin mengirim kabar lewat chat.
Usai bertemu dengan kedua guru ramah itu. Siswa kelas 8E keluar. Namanya Kaila Azzahra. Remaja perempuan ini, dulu di kelas 7D, diajar oleh Melisa. “Dari SD belajar karate sama ibu Imel,” kata Kaila.
Panggilan Melisa di kalangan siswa memang ibu Imel. Bagi yang sudah dekat. Menurutnya, Melisa adalah guru yang baik. Tapi tetap tegas. “Kalau ngobrol, seperti dengan kawan. Kalau kita salah gerakan, diperbaiki,” kenangnya.
Kata dia, Melisa selalu mengingatkan para siswanya untuk selalu bisa sukses. Semua pasti bisa. Siswa terus diberi semangat, untuk mau maju dan meraih keberhasilan mereka. “Makasih udah jadi guru yang baik bagi kami semua, makasih sudah sayang dangan kami semua,” kata Kaila. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: