Kejar Target PAD

Kejar Target PAD

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Sejumlah area publik dan tempat wisata di Kota Jambi telah dibuka. Ini sejak turunnya status PPKM, dari level IV, ke level II. Salah satunya Taman Hutan Kota M Sabki. Sehari bisa lebih dari 50 pengunjung ke sana.

Kondisi ini menjadi angin segar, bagi UPTD Hutan Kota M Sabki. Kepala UPTD Hutan Kota M Sabki, M Fauzi menjelaskan, ini terlihat dari kenaikan jumlah pengunjung dalam sebulan terakhir.

Jika selama PPKM Level 4 beberapa waktu lalu Hutan Kota ditutup, sejak dibuka pascapenetapan PPKM Level 3 ini, pengunjung kembali berdatangan.

“Selama ini ada pembatasan. Tapi sejak turun level PPKM, ada penambahan jumlah pengunjung,” katanya, Minggu (10/10). Kenaikan itu umumnya terjadi pada hari Sabtu dan Minggu.

Kondisi itu membuat jumlah pengunjung di Hutan Kota yang sebelumnya jauh merosot, kini mulai pulih. Meski mengalami kenaikan, dia mengakui Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditargetkan untuk UPTD Hutan Kota Jambi belum tercapai.

“Kami punya target PAD, mencapai Rp 14 juta per bulan. Untuk sementara, jumlah yang baru tercapai sekitar Rp 8 juta dalam sebulan terakhir,” ulasnya. Kurangnya capaian target PAD itu, diakuinya tidak lepas dari dampak pandemi Covid-19 yang masih melanda. Namun saat ini angka pengunjung terus bertambah dan membaik.

Target itulah yang saat ini sedang dikejar oleh pihak pengelola Hutan Kota. Saat disinggung terkait bagaimana pengelolaan Hutan Kota sealama pandemi, Fauzi menjelaskan sampai kini UPTD Hutan Kota M Sabki masih menerima subsidi dari pemerintah Kota Jambi. Subsidi itu dimanfaatkan untuk pengelolaan, termasuk pemberi pakan satwa.

Dijelaskannya, baik pihak Pemkot Jambi maupun pengelola telah menyiapkan anggaran per tahun untuk pengelolaan Hutan Kota sehingga, jelas Fauzi, tidak ada kendala untuk pengelolaan tempat tersebut.

Fauzi mencatat ada puluhan satwa yang saat ini dilestarikan di Hutan Kota M Sabki. Lebih lanjut, dia menambahkan, pihaknya justru menambah sejumlah fasilitas untuk pengunjung, seperti jalur sepeda, wifi, dan fasilitas lainnya. Ada beberapa fungsi dari Hutan Kota ini. Di antaranya, pelestarian, konservasi, edukasi, dan wisata.

Sementara itu, Misrita, salah satu seorang pengunjung menceritakan dia pergi bersama keluarganya ke Hutan Kota. “Kamai ke sini berwisata sama keluarga,” ujarnya.

Hal itu biasa mereka lakukan untuk mencari hiburan. Pengunjung lainnya, Yuhriza mangaku datang bersama teman-temannya . Mereka ke sana dalam rangka membuat tugas.

“Kami dari jurusan kehutanan, bikin tugas di sini, karena tempatnya cocok dan sesuai dengan jurusan kami,” katanya. Hal itu dikatannya karena lingkungan Hutan Kota yang teduh dan asri nyaman dimanfaatkan untuk tempat berdiskusi dan membuat tugasnya. Karena itulah kini animo masyarakat mulai tinggi datang ke Hutan Kota. (mg11/rib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: