Luhut Minta Pemprov Jambi Libatkan YSSB untuk Restorasi Universitas Tertua Cagar Budaya Candi Muaro
JAMBI - Menko MARVES RI, Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan, didalam Keynote speaker pada Webinar Internasional yang diselenggarakan Yayasan Sahabat Sungai Batanghari (YSSB) sangat mengapresiasi kegiatan positif ini.
Luhut mengatakan, Pemprov Jambi harus berperan dalam Restorasi Universitas Tertua di Indonesia Kawasan Cagar Budaya Candi Muaro Jambi.
"Saya sudah mampir ke perkomplekan candi Muaro Jambi beberapa waktu yang lalu, saya sudah lihat langsung, dan ini harus dijaga, dan dikembalikan kepada marwahnya, lalu kedepan harus dikembangkan. Karena ini merupakan salah satu warisan dunia," kata Luhut didalam Webinar.
Luhut juga mengatakan, didalam pengembangan ini kedepan, Pemprov Jambi harus bergandengan dengan pihak yang terkait. "Nah Yayasan Sahabat Sungai Batanghari harus terus menjaga lingkungan, agar ramah dan semua hijau. Jangan ada pihak pihak yang mau merusak, semua harus kita jaga," tegas mantan Jendral ini.
Untuk diketahui, Webinar yang dimotori Yayasan Sahabat Sungai Batangharu ini, dilakukan sebagai wadah untuk sharing ilmu pengetahuan dan mengingatkan kembali kepada kita akan kebesaran sejarah bangsa kita.
Sebagaimana diketahui, bahwa Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi adalah kawasan terluas dan tertua di Asia Tenggara, yakni setidaknya dari abad ke-7 M, dengan luas 3.981 Ha.
Data arkeologi berupa 82 Menapo dan 8 struktur candi yang telah dipugarm serta inskripsi dan berita asing dari China, India, dan Tibet, menyebutkan bahwa “Moloyu, atau Melayu” telah dikenal dunia internasional sejak Abad ke 7M.
Ini merupakan tonggak sejarah penting bagi bangsa ini sebagai kekayaan budaya yang luar biasa.
Fakta tentang keberadaan KCBN Muarajambi sebagai Universitas didukung kuat dengan data arkeologi, yakni beragam sarana dan prasarana pendukung pendidikan seperti Candi Kedaton sebagai Asrama, candi Gedong I, candi Gedong II, Koto Mahligai, Gumpung I sebagai lokasi pembelajaran, Candi Tinggi I, Candi Tinggi II sebagai lokasi upacara, candi Gumpung II, dan Kembar Batu.
Ini adalah Universitas kelas dunia yang sebanding dengan Universitas Vikramasila dan Universitas Nalanda di India, dan merupakan tempat belajar para cendekiawan pada zamannya, diantaranya, Ilmuan I-Tsing dan Atisha Dipangkara Srijanana pada abad ke 11 Masehi.
Para pakar arkeologi dan sejarah, memperkirakan kebesaran pusat pendidikan Muarajambi pada masa itu didukung oleh Kerajaan Melayu kuno dan Srwiwijaya, baik secara materi maupun non materi. (muz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: