Hadirkan Arkeolog, Yayasan Sahabat Sungai Batanghari Gelar Webinar

Hadirkan Arkeolog, Yayasan Sahabat Sungai Batanghari Gelar Webinar

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Yayasan Sahabat Sungai Batanghari (YSSB), diagendakan menggelar Webinar Internasional dengan topik Restorasi Universitas Tertua Indonesia Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi, pada hari Senin, 28 Maret 2022, jam 13.30 WIB.

Ketua YSSB, Pinto Jayanegara, menyatakan, acara Webinar ini dilakukan sebagai wadah untuk sharing ilmu pengetahuan dan mengingatkan kembali kepada kita akan kebesaran sejarah bangsa kita.

Sebagaimana diketahui, bahwa Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarajambi adalah kawasan terluas dan tertua di Asia Tenggara, yakni setidaknya dari abad ke-7 M, dengan luas 3.981 Ha.

Data arkeologi berupa 82 Menapo dan 8 struktur candi yang telah dipugarm serta inskripsi dan berita asing dari China, India, dan Tibet, menyebutkan bahwa “Moloyu, atau Melayu” telah dikenal dunia internasional sejak Abad ke 7M.

Ini merupakan tonggak sejarah penting bagi bangsa ini sebagai kekayaan budaya yang luar biasa. Fakta tentang keberadaan KCBN Muarajambi sebagai Universitas didukung kuat dengan data arkeologi, yakni beragam sarana dan prasarana pendukung pendidikan seperti Candi Kedaton sebagai Asrama, candi Gedong I, candi Gedong II, Koto Mahligai, Gumpung I sebagai lokasi pembelajaran, Candi Tinggi I, Candi Tinggi II sebagai lokasi upacara, candi Gumpung II, dan Kembar Batu.

Ini adalah universitas kelas dunia yang sebanding dengan Universitas Vikramasila dan Universitas Nalanda di India, dan merupakan tempat belajar para cendekiawan pada zamannya, diantaranya, Ilmuan I-Tsing dan Atisha Dipangkara Srijanana pada abad ke 11 Masehi.

Para pakar arkeologi dan sejarah, memperkirakan kebesaran pusat pendidikan Muarajambi pada masa itu didukung oleh Kerajaan Melayu kuno dan Srwiwijaya, baik secara materi maupun non materi.

Hal ini sangat mungkin dengan kondisi perekonomian kuat dari kerajaan sriwijaya dan melayu kuno.

Menurut Pinto, fakta ini membuktikan, bahwa para leluhur kita dari dahulu menjunjung penuh kemajuan pendidikan, dan yakin bahwa pendidikan adalah investasi masa depan terbaik.

Sementara itu, Dewan Pendiri YSSB, Hasan Basri Agus atau akrab disapa HBA, menuturkan, forum-forum seperti Webinar terkait Sungai Batanghari, dari berbagai aspek, termasuk dari aspek sejarah dan kaitannya dengan Candi Muaro Jambi perlu terus dilakukan.

Cita-cita menjadikan Kawasan Candi Muarajambi sebagai World Heritage, dan merestorasinya sebagai tempat mengembangkan ilmu pengetahuan harus terus kita support.

Kawasan Percandian Muarajambi akan menjadi tempat mengembangkan pengetahuan tentang kearifan lokal, filsafat, pengobatan, sastra, sejarah, dan pengetahuan lainya yang di masa lampau telah dikembangkan para leluhur kita dan tugas kita mewariskannya bagi generasi penerus. Menuju cita-cita luhur ini, tentu harus didukung kerjasama dan kolaborasi dari segela pihak, baik pemerintah, swasta teruama masyarakat yang sejatinya adalah pewaris sah dari kebesaran peradaban Jambi di Muara Jambi. pungkas anggota DPR RI Dapil Jambi ini.

Menurut Ketua Panitia, Dr. Fuad Muchlis, M.Si, Webinar ini akan menghadirkan Menko MARVES RI, Jenderal (Purn) Luhut B Panjaitan sebagai Keynote speaker; sebagai nara sumber adalah Prof. Agus Aris Munandar (Guru Besar Arkeologi UI), Dr. Elora Tribedy (Asisten Professor, School of Historical Studies, Nalanda University, India), Asyhadi Mufsi, MA (Arkeolog UNJA) dan Sebagai Penanggap adalah Prof. Drs. Sutrisno, M.Sc, Ph.D (Rektor Universitas Jambi). Acara ini yang akan berlansung secara daring (via zoom cloude meeting) akan dipandu oleh Moderator Dr. M. Ridwansyah, M,Sc (Dosen FEB UNJA).(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: