Dilarang Nyapu Saat Imlek, Tenyata Ini Maknanya
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI - Dalam perayaan hari raya Imlek, identik dengan nuansa suka cita dan bergembira bagi masyarakat Tionghoa, terutama pembagian Angpao yang selalu ditunggu oleh anak-anak hingga remaja. Namun, selama hari raya Imlek, ada beberapa hal yang dilarang dilakukan.
Pantangan ini, biasanya diterapkan dalam keluarga-keluarga Tionghoa tidak terkecuali bagi keluarga Fany, salah satu masyarakat Tionghoa di Kota Jambi.
"Kalau kami yang pasti dilarang itu, kalau selama imlek jangan ngomong yang negatif-negatif, misalnya kata-kata mati, sakit, miskin atau hal lainnya, karena dipercaya itu akan kembali menjadi sial kepada kita," kata Fany, Jumat (28/1).
Selain itu kata Fany, selama hari raya Imlek dilarang untuk menyapu atau membersihkan rumah.
"Membersihkan atau membuang sampah dipercaya menyapu keberuntungan kita, tapi jika terpaksa membersihkan rumah, lakukan mulai dari tepi luar ke dalam," jelasnya.
Selama Imlek, juga dilarang menggunakan senjata tajam seperti pisau, gunting dan hal lainnya, ini berkaitan dengan cerita masa lalu masyarakat Tionghoa.
"Ini sebabnya, salon rambut tutup selama Imlek. Memotong rambut adalah hal tabu dan dilarang sampai 2 Februari atau sampai semua perayaan berakhir, benda tajam dipercaya akan memotong aliran kekayaan dan kesuksesan seseorang," pungkasnya.
Namun Fany juga mengatakan, bahwa pantangan di atas tidak berlaku bagi semua masyarakat Tionghoa, hanya bagi mereka yang percaya saja. (dra)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: