Dipanen, Daripado Takenyah

Dipanen, Daripado Takenyah

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, SENGETI, JAMBI - Ratusan hektar sawah di Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi, terendam. Ini disebabkan air Sungai Batanghari yang meluap. Petani Desa Rantaupanjang, Mulyadi mengatakan, akibat luapan air ini mereka terpaksa memanen lebih awal.

“Yang menguning dikit harus cepat dipanen. Kalau tidak dipanen bisa gagal semua, karna air terus meluap,” kata dia, Minggu (3/10). Anggota DPRD Kabupaten Muarojambi Usman Khalik, mengatakan ada sekitar 400 hektar lebih sawah terendam.

Karena kondisinya terendam, petani terpaksa memanen dengan setengah menyelam. Disabit di dalam air. Ini mengingat ketinggian air mencapai dada orang dewasa. “Sebagian atau sekitar 200 hektaran dak biso dipanen lagi, karno selain masih hijau. Padinya sudah tenggelam,” kata Usman.

Selain persawahan di Kecamatan Kumpeh, luapan air Sungai Batanghari juga merendam puluhan hektar sawah di Kecamatan Kumpehulu, Desa Pudak, Dusun Ranggosakti. Para petani juga terpaksa memanen padi mereka lebih awal meski dalam kondisi terendam.

"Alhamdulillah masih sempat dipanen walaupun panennya nyabit di dalam air," kata Lina, salah seorang petani di sana. Usai dipanen, hasil panen itu diangkut dengan menggunakan perahu. Ini lantaran belum ada akses penyeberangan.

"Walaupun belum masak galo dipanenlah daripado takenyah (sia-sia) terendam air, lebih baik dipanen walaupun belum masak nian masih ado dikit-dikit yang ijo. Sudah dipanen diangkut pakai lori ataupun dipikul trus diseberangkan pakai perahu karena tidak ada jembatan penyeberangan," keluh Lina.

Para petani di desa ini berharap akses ke area persawahan bisa ditempuh dengan kendaraan atau setidaknya punya jembatan penyeberangan. "Mudah-mudahan ke depan berubah. Ado jembatan terus walaupun air batanghari naik karena hujan atau apapun sawah kami tidak terendam," harap Lina. (jun)/rib

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: