Zaidan Sempat Emosi, Mashuri Setuju

Zaidan Sempat Emosi, Mashuri Setuju

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, BANGKO, JAMBI – Setelah viral dan mendapat penolakan dari berbagai pihak, Bupati Merangin Mashuri akhirnya menolak rencana pembelian mobil dinas. Ini dikatakannya, saat sejumlah mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bangko, menerobos masuk Aula Paripurna DPRD Merangin, Kamis (30/9).

Kedatangan mereka ini memang menuntut pembatalan pembelian tiga unit mobil dinas, lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan. Dalam aksi tersebut, puluhan mahasiswa sempat bersitegang dengan sejumlah anggota DPRD yang tengah mengikuti paripurna.

Bahkan mahasiswa sempat saling dorong dan saling kejar dengan aparat kepolisian, yang mengamankan jalan aksi para pendemo tersebut. Aksi mahasiswa sempat reda saat azan Magrib. Mereka langsung menggelar salat Magrib berjamaah di depan ruang paripurna DPRD Merangin.

Aksi ini tetap berjalan, sampai anggota membatalkan pembelian mobil dinas yang dianggarkan melalui APBD-P. Sekretaris Umum HMI Cabang Bangko, Ali, saat menyampaikan orasinya meminta agar anggota dewan membatalkan pembelian tiga unit mobil dinas.

"Dalam kondisi seperti ini masih banyak keluhan masyarakat, mulai dari jalan rusak, masyarakat miskin, ditambah Merangin saat ini yang dililit hutang. Kami minta dewan membatalkan," ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan Arjun Ketua Umum HMI Cabang Bangko. Dia meminta paripurna pembahasan APBD Perubahan dihentikan sebelum dihapus dalam pembahasan DPRD Kabupaten Merangin.

"Kami tetap akan menperjuangkan nasib rakyat. Masih banyak yang bisa dianggarkan untuk kepentingan rakyat dibandingkan membeli mobil. Dimana hati nurani dewan yang katanya wakil rakyat yang tidak Pro terhadap rakyat," cetus Arjun.

Sementara itu dari pantauan koran ini Wakil ketua DPRD Kabupaten Merangin Zaidan, yang juga direncanakan akan mendapatkan mobil dinas baru sempat emosi dan menunjuk-nujuk ke arah pendemo. "Itu mobil saya, pakai uang saya," kata dia.

Menanggapi hal tersebut terlihat mahasiswa semakin emosi dan menyangkal perkataan Zaidan wakil DPRD Merangin tersebut. "Itu yang dipakai bukan uang anda pribadi, tapi itu uang negara pak," ungkap sejumlah pendemo sambil menunjuk ke arah Zaidan.

Selang beberapa menit kemudian Mashuri dan Zaidan menemui pendemo. Dia mengaku sepakat membatalkan pembelian mobil dinas untuk dirinya. "Saya sepakat membatalkan pembelian mobil dinas," kata Mashuri. Sementara, untuk dua mobil dinas lainnya, yakni mobil dinas DPRD dan Sekda belum ada jawaban.

Sementara itu Herman Efendi Ketua DPRD Merangin, mengaku akan segera memutuskan tuntutan mahasiswa tersebut dan meminta waktu kepada sejumlah para pendemo. "Beri kami waktu sebentar, saya harap adik-adik tenang. Ini akan saya bicarakan dengan teman-teman dewan," singkat Fendi. Aksi mahasiswa tersebut tetap berlangsung sampai malam hari, dan terlihat Mahasiswa masih bertahan sampai tiga unit mobil dinas tersebut dibatalkan. (min/rib)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: