Pariwisata Kembali Menggeliat, Prokes Tetap Diperketat
“Di masa pandemi, kesehatan menjadi urusan utama. CSHE, Prokes dan vaksinasi harus dilakukan. Selain itu, kami juga menyiapkan rujukan fasyankes standar internasional serta buku panduan untuk wisatawan,” tuturnya.
“Jarum jatuh di Bali bisa terdengar hingga London. Jadi mengelola Bali
harus selalu hati-hati,” tegas Putu.
Sementara itu Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran (Alan) menuturkan, bulan September 2021, telah muncul sedikit perbaikan, meski masih terkendala pembatasan mobilitas dan vaksinasi belum merata. Ia menyatakan selalu siap menerima pembukaan kegiatan.
“Pasti siap, karena kami selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan prima, termasuk dalam menjaga kesehatan, keamaman, kebersihan, di mana saat pandemi ditambahkan pedoman terkait
Prokes,” tegas Alan.
Ia menegaskan, pihaknya selalu mengikuti program-program pemerintah dan melakukan sinergi dengan lembaga-lembaga terkait, guna memastikan keamanan pengunjung. Di antaranya, melalui penerapan aplikasi PeduliLindungi dan vaksinasi pekerja hotel dan restoran. Untuk meminimalisir
ada pelanggaran, PHRI juga melakukan konsolidasi rutin dan saling mengingatkan.
Pada kesempatan yang sama, Gemala Hanafiah sebagai traveller memberikan beberapa masukan, agar dapat berwisata dengan aman dan sehat semasa pandemi. Yaitu memastikan vaksinasi, mengecek peraturan yang ditetapkan oleh lokasi yang dituju, memiliki aplikasi PeduliLindungi,
menyiapkan semua perlengkapan Prokes pribadi, serta menghindari wisata berkelompok dengan orang tidak dikenal. Ia berharap, pariwisata segera pulih seiring dengan membaiknya situasi Covid-19 di tanah air. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: