Tabung Senapan Angin Meledak

Tabung Senapan Angin Meledak

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID,  KUALATUNGKAL, JAMBI – Malang nasib Khairul Amri (19), warga RT 04, Dusun Bangunrejo, Desa Sungaiterap, Kecamatan Betara. Ia tewas, usai terkena ledakan tabung senapan angin miliknya, Senin (27/9) pukul 15.00 lalu.

Informasi yang diterima, saat itu Khairul mengajak rekannya M Yunus (22), pergi berburu di hutan dengan membawa senapan angin merek Benjamin.

Setiba di lokasi berburu, Khairul Amri pun mengecek senapan anginnya. Namun tanpa disangka, tiba-tiba tabung angin senapan miliknya meledak. Diduga kelebihan kapasitas.

Akibat ledakan itu, popor senapan angin atau yang dikenal dengan sebutan stock, dibagian belakang senapa itu mengenai keningnya hingga terluka parah. Darah pun seketika membanjiri wajahnya.

Kapolsek Betara, AKP S Harefa mengatakan, awalnya M Yunus terlebih dahulu memompa dan mengisi tabung angin senapan hingga penuh. “Mereka bergantian memompanya. Saat yang bersangkutan mengecek, tiba-tiba tabung senapan angin meledak dan mengenai keningnya,” sebutnya.

Melihat temannya bersimbah darah, M Yunus panik dan segera meminta pertolongan warga sekitar untuk dibawa ke Puskesmas Sukorejo. Namun dalam perjalanan, Khairul Amri tewas.

Lanjut AKP S Harefa, berdasarkan hasil pemeriksaan luar yang dilakukan pihak Puskesmas Pembantu Pasar Senin, ditemukan luka terbuka di kepala bagian kening sebelah kiri dengan lebar 3 cm dan panjang 3 cm.

"Pihak keluarga korban menerima peristiwa tersebut suatu musibah dan tidak menuntut ke jalur hukum dan membuat surat pernyataan. Saat ini korban sudah dimakankan," pungkasnya.

Adapun barang bukti yang diamankan pihak kepolisian antara lain satu senapan angin merek Benjamin dalam keadaan rusak atau hancur dan satu pompa angin.

Sementara itu, terkait terjadinya peristiwa ini, Ketua Umum I Pengprov Perbakin Jambi Zuwanda mengatakan, kejadian tersebut disebabkan karena kecerobohan. Korban kuarang memahami senapan angin itu sendiri.

Dia memprediksi, tekanan senapan angin hanya 2.500 Pounds per second Inch (PSI), sementara angin yang masuk melebihi 3.000 psi. “Makanya tabung itu meledak, karena tidak mampu menahan beban tekanan angin,” kata dia.

Dia juga mengingatkan, senapan angin juga butuh perawatan secara rutin. Sehingga hal-hal yang tak diinginkan tidak terjadi lagi. Pasalnya, senapan angin ini menggunakan angin basah menggunakan pompa, bukan menggunakan angin scuba.

Selanjutnya, drat tabung senapan angin juga mesti diperiksa. “Jika sudah tidak layak pakai, maka itu harus diganti,” tambahnya. Kemudian, dia memastikan jika korban yang tewas karena senapan angin ini bukan dari anggota Perbakin Jambi. (rul/slt/zen)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: