Sudah Vaksin, Tapi Tak Terdata

Sudah Vaksin, Tapi Tak Terdata

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, BANGKO, JAMBI - Sedikitnya hampir 2.000 warga Kabupaten Merangin yang sudah melakukan vaksin. Namun, datanya tidak bisa dimasukan secara online atau tidak terdata di database Dinas Dukcapil Kabupaten Merangin. Sehingga ribuan warga yang sudah melakukan vaksin tersebut, tidak memiliki sertifikat vaksin.

Hal itu diakibatkan luasnya wilayah Kabupaten Merangin dan juga masih banyaknya desa yang belum ada akses internet stabil. Hal tersebut membuat angka vaksinasi di Kabupaten Merangin terkendala.

Baca Juga: 54 Pemuda Diduga Berandalan Bermotor Diamankan Satreskrim Polresta Jambi

Salah satunya saat melakukan pendataan vaksinasi, petugas masih melakukan pendataan dengan cara manual yang kemudian baru dionlinekan.

Seketaris Dinas Dukcapil Kabupaten Merangin, Jonizen menjelaskan, data yang tidak bisa dimasukan secara online, yakni sebanyak 4.417 orang. 1.866 diantaranya sudah selesai di proses.

Kemudian dari 4.000 lebih itu, tidak terdata di database Disdukcapil sebanyak 1.826 orang.

Baca Juga: Tindak Tegas Berandalan Bermotor, Wakapolda Jambi: Kita Berperang dengan Mereka

“Kemudian termasuk yang sudah vaksin namun belum rekam KTP sebanyak 324 orang," ungkap Jonizen, Selasa (25/1).

Dijelaskan Jonizen, faktor penyebab data tersebut tidak terbaca di database Dukcapil, diakibatkan NIK yang tidak terbaca dan juga kesalahan penulisan NIK saat vaksinasi.

"Jadi data mereka ini tidak ketemu waktu kita cek di sistem Dukcapil," sebutnya.

Kemudian, ada juga data yang ditemukan bukan orang domisili dari Kabupaten Merangin, namun tidak bisa dicetak secara online, yakni sebanyak 87 orang. Kemudian yang tidak bisa melampirkan NIK saat vaksinasi sebanyak 300 orang, dan data ganda sebabyak 10 orang.

"Ini masih kita usahakan mencocokkan data. Jika tidak cocok, maka nanti akan di cek kembali KTP, atau yang belum merekam kita minta untuk merekam KTP. Sehingga data itu mudah kita input secara online," tambahnya.

Dikatakan Jonizen, kesalahan data vaksinasi manual tersebut juga mengakibatkan keterlambatan capaian vaksinasi di Kabupaten Merangin sendiri. (min/enn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: