Pelabuhan Roro Tidak Ada Timbangan, Ini yang Dilakukan bupati Tanjab Barat

Pelabuhan Roro Tidak Ada Timbangan, Ini yang Dilakukan bupati Tanjab Barat

KUALATUNGKAL, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Bupati Tanjab Barat akan meminta rekomendasi Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah V Jambi agar memperbolehkan kendaraan reguler maupun bertonase lebih berat untuk melalui pelabuhan. Pelabuhan Roro memang satu-satunya alternatif penyeberangan barang diwilayah Provinsi Jambi maupun dari luar Provinsi Jambi.

"Sehingga kita bersyukur ekonomi kita masih bisa bergerak, tapi di sisi lain juga harus kita rawat dan jaga jangan sampai nanti karena pertimbangan ekonomi kemudian pelabuhan kita ini menjadi rusak. Inilah menjadi evaluasi kita, nanti juga akan meminta kepada pihak Balai beberapa rekomendasi untuk memperbolehkan baik mobil golongan VI ke atas maupun mobil pribadi dan lain sebagainya," terang Bupati.

Bupati mengaku, di pelabuhan Roro Kualatungkal belum ada timbangan atau alat ukur tonase. Ini salah satu kelemahan karena sekarang masih perkiraan. "Roro ini bukan milik Pemda, karena milik APBN, jika kita membuat regulasi nanti akan bertabrakan dengan regulasi dari pusat sehingga perlu kita lakukan koordinasi dulu dengan pihak balai," Sebutnya.

Dirinya tidak bisa memastikan pernah atau tidak kendaraan lewat pelabuhan Roro Kualatungkal yang melebihi tonase. Sebab saat ini pelabuhan di Tanjab Barat tidak meliliki alat ukur tonase.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng Naik, Disperindag Tak Bisa Berbuat Apa-apa

Baca Juga: Sungai Batanghari Makin Dangkal, Kapal Besar Melintas Dekat Pemukiman

"Kita belum bisa menentukan apakah melebihi atau tidak karena tidak punya alat ukur tonase. Terus terang saja pertimbangan kita hari ini masyarakat kita bawa barang dari Kualatungkal kemudian kembali lagi dari Batam ke Kualatungkal trucknya kan kosong, jadi kemungkinan pedagang kita rugi," tuturnya.

Aturan Pemerintah Daerah, lanjutnya, tidak boleh lagi bawa barang dari Batam ke Kualatungkal. “Kalau mereka berangkat bawa barang, baliknya kosong, mereka bisa tekor (rugi), otomatis nanti tidak mau lagi bawa barang ke Batam. Pelabuhan kita bisa tutup. Tentu berdampak pada perekonomian," tutup Bupati. (rul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: