Pawang Hujan MotoGP Mandalika Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Simak Faktanya

Pawang Hujan MotoGP Mandalika Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Simak Faktanya

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Sebuah kearifan lokal terlihat pada gelaran MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika, Minggu 20 Maret 2022. Kegiatan ini sempat tertunda akibat hujan deras.

Nah saat itu lah, datang seorang perempuan. Tentu saja kehadirannya ini menarik perhatian. Ya, dia adalah Rara Isti Wulandari. Akrab disapa Mbak Rara.

Tak hanya penonton yang berada di tribun. Pembalap, kru, offcial dan sejumlah media asing ramai-ramai menyoroti aksi Mbak Rara.

Siapakah wanita ini? Rupanya, dia diminta khusus oleh pihak Sirkuit Mandalika dan Dorna selaku penyelenggara MotoGP, untuk menunda atau menghalau hadirnya hujan di lokasi sirkuit.

BACA JUGA : Sirkuit Mandalika Hujan, Pawang Turun Tangan, Gini Hasilnya

BACA JUGA : Bocah 11 Tahun Penderita Obesitas Seberat 126 Kilogram di Bekasi Meninggal

Tugas Mbak Rara tidak cuma bertugas menghalau atau menolak hujan. Dia juga diminta mendatangkan hujan.

"Kita juga perlu hujan juga supaya trek dingin dan tidak panas," kata Koordinator Sirkuit Mandalika dari Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Deny Pribadi.

Kesibukan wanita berambut panjang di ajang MotoGP Mandalika ini, ikut juga diunggah oleh akun TikTok @rekenartine.
Dalam video yang diunggah tersebut, Rara mengungkapkan bahwa dirinya bisa menggerakkan awan. Tujuannya supaya penyelenggaran MotoGP berlangsung lancar dan nyaman.

"Saya bisa menggerakkan awan dan lembab. Kebutulan untuk kali ini, supaya pembalap MotoGP nyaman, saya diminta untuk sedikit menurunkan gerimis. Sehingga suhu udara di lintasan lebih hangat dan tidak terik menyengat. Makanya saya minta dukungan dan doa, supaya semua bisa berjalan dengan baik," tuturnya.

BACA JUGA : Jadi Pembicara Intermediate Training HMI Jambi, Ini Pesan Kapolda Jambi

BACA JUGA : Menkeu Sri Mulyani Sebut Tanpa Andil Negara, MotoGP Mandalika Sulit Terselenggara

Dalam video tersebut, Rara juga mengungkap bahwa untuk memanggil panas dan hujan itu berbeda caranya. "Kalau memanggil hujan harus ada es batunya. Sesajennya dikasih es batu dan kolam. Ada airnya ada sesajennya," terang Rara.

Di video itu, juga terlihat es batu yang tidak cair meskipun sudah ditaruh di tempat sesajen sejak pagi hari, dan dalam kondisi disinari terik matahari. Rara mengaku sudah sejak 1 maret 2022 bekerja mengendalikan cuaca di Sirkuit Mandalika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: