MotoGP Mandalika Dapat Rp 576 Miliar dari Pusat, Dari Persoalan Banjir Hingga Macet
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MATARAM - Pemerintah berupaya sekuat mungkin untuk menyiapkan even internasional MotoGP.
Pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR mengucurkan anggaran Rp 576 miliar lebih untuk penataan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dalam rangka persiapan MotoGP di Sirkuit Mandalika.
Kepala Dinas PUPR Nusa Tenggara Barat, Ridwan Syah mengatakan, anggaran tersebut dialokasikan ke dalam beberapa pembenahan.
"Sesuai arahan Presiden saat mengecek persiapan MotoGP, tidak boleh macet, tidak boleh kumuh dan tidak ada genangan, maka Kementerian PUPR mengalokasikan anggaran Rp576 miliar untuk menata kawasan Mandalika," ujarnya di Mataram, Senin (24/1).
Untuk saluran pengendali banjir KEK Mandalika tahap II sepanjang 7,6 km nilainya mencapai Rp 120 miliar.
Selanjutnya, pembangunan Jalan Bypass BIL-Mandalika tahap II sepanjang 17,36 km senilai Rp 204 miliar lebih.
Kemudian pelebaran jalan Kuta-Keruak sepanjang 5,3 km senilai Rp 136 miliar lebih sehingga untuk dua ruas jalan itu total anggaran mencapai Rp 362 miliar lebih.
Selain untuk penataan koridor kawasan Mandalika, alokasi anggaran itu juga diperuntukkan penataan rumah-rumah warga yang nilainya mencapai Rp 94 miliar lebih.
"Khusus untuk Jalan Bypas BIL-Mandalika tahap II ini akan menjadi contoh nasional karena menjadi jalan bebas hambatan, sehingga jalan masuk yang ada sekarang nantinya ditutup sehingga tidak ada akses langsung," kata Ridwan Syah.
Sementara itu, untuk mendukung percepatan infrastruktur pendukung MotoGP Mandalika, lanjut Ridwan Syah, saat ini sedang berlangsung pengerjaan Jalan Kuta-Keruak yang menghubungkan Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok Timur sepanjang 5,3 km.
Namun untuk jalan tersebut tidak sekaligus dikerjakan melainkan dikerjakan secara bertahap, mengingat untuk mengejar MotoGP diprioritaskan penataan jalan dari bundaran Sunggung menuju Kuta atau depan Sirkuit Mandalika dengan panjang 1,3 km.
"Untuk efektif waktu maka pengerjaan jalan depan Sirkuit Mandalika ini akan didahulukan supaya tidak terulang lagi kemacetan saat WSBK, karena saat MotoGP jumlah penontonnya lima kali lebih besar seiring disetujui 100 ribu penonton oleh pemerintah," jelasnya.
"Tetapi kalau pelebaran jalan di Kuta-Keruak dilakukan secara bertahap dengan menambah 4 lajur dilengkapi median jalan beserta penataannya," sambung Ridwan Syah.
Adapun kewajiban Pemprov NTB dalam hal ini yaitu pembebasan lahan milik masyarakat sekitar 30 are di jalur Kuta-Keruak melalui APBD Provinsi Tahun 2022 dengan anggaran sekitar Rp 7,5 miliar sampai Rp 8 miliar.
Selain dukungan dari Kementerian PUPR dan Pemprov NTB sebut mantan Asisten II Setda Pemprov NTB ini, Kementerian Perhubungan juga sudah memastikan di tahun 2022, untuk membantu fasilitas keselamatan jalan, seperti lampu, rambu, marka dan lainnya untuk ruas jalan 5,3 km di Kuta-Keruak.
Sedangkan di luar, ada lima ruas jalan terus diupayakan untuk bersinergi bersama kementerian lainnya.
"Karena, tamu-tamu kita tidak hanya menginap di Mandalika, namun ada yang di Senggigi, sehingga kita minta penerangan lampu jalan dan semua itu sudah disanggupi oleh Kementerian Perhubungan," tegas Ridwan.
Sedangkan, untuk jalan bypass termasuk tiga bundaran yakni bundaran Nurul Bilad, Bizam dan Sunggung sudah mulai dikerjakan, termasuk rumah-rumah dengan anggaran totalnya sekitar Rp 94 miliar.
"Termasuk koridor jalannya, ruas jalan dan bukit -bukit akan dipercantik semua, sehingga saat penonton datang Mandalika mereka sudah disuguhkan pemandangan yang indah sejak kedatangan hingga sampai sirkuit," katanya. (antara/ket/JPNN)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: