Dinas PUPR Kota Jambi Ubah Kontruksi Taman Kupu-Kupu di Danau Sipin
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Terkait amblasnya bangunan Taman Kupu-Kupu Danau Sipin, beberapa waktu lalu, ada satu rumah yang terdampak dan akan mendapat perbaikan melalui Pemkot Jambi.
Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Kota Jambi, Momon Sukmana Fitra saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya tengah melakukan koordinasi untuk menindaklanjuti terkait satu rumah yang mengalami kerusakan tersebut.
“Sudah ada bantuan-bantuan juga, sudah ada komitmen dengan pemilik rumah. Bakal ditindaklanjuti,” kata Momon Sukmana Fitra.
Namun saat ini, sebut Momon, pihaknya masih melakukan perbaikan terlebih dahulu pada taman yang amblas tersebut. Kontruksinya bakal dirubah.
Baca Juga : Usai Apel Gabungan, Peserta yang Belum Vaksin Langsung Kena Sidak
Baca Juga : Pilu, Prajurit Medis Wanita yang Memiliki 12 Anak Ini Tewas Setelah Perang Melawan Rusia
“Kalau rumahnya yang kita perbaiki dulu, maka khawatir nanti akan rusak lagi. Makanya kita perbaiki dulu tamannya, baru selanjutnya rumah itu,” sebut Momon.
Sementara Ketua Komisi III DPRD Kota Jambi, Umar Faruk mengatakan, jika bangunan yang roboh tersebut sudah menjadi tanggung jawab Pemkot Jambi, maka seharusnya dampak pada warga sekitar harus juga menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Dampak dari bangunan itu masyarakat yang kena, tentu ada pertanggung jawaban seperti apa dari pemerintah,” kata Umar Faruk, Kamis 17 Maret 2022. “Secara tidak langsung pemerintah harus bertanggungjawab,” tambahnya.
Sementara satu unit rumah yang berdampingan dengan Taman Kupu-Kupu itu mengalami kerusakan yang cukup berat. Bagian dalam rumah yang rusak yakni dinding retak serta plafon rumah rusak. Konstruksi bangunan rumah juga terlihat miring.
Baca Juga : Vaksin Anak Masih Rendah, Kota Jambi Belum Lakukan Aktivitas PTM Penuh
Baca Juga : Airlangga Hartarto Salurkan BT-PKLWN di Yogyakarta
Pemilik rumah, Farida, mengatakan, kerusakan telah terjadi sejak 27 Februari lalu. Ia mengaku, kerusakan rumah terjadi karena amblasnya bangunan taman. Kata Farida, sudah 12 tahun ia tinggal di kawasan tersebut, belum pernah ada kejadian seperti itu.
Farida mengungkapkan, kini saat malam ia dan keluarganya harus mengungsi karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: