Puluhan Ribu KK Berisiko Stunting di Sarolangun, Ini Sejumlah Indikator Penentunya
SAROLANGUN, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabuputen Sarolangun, mengungkapkan ada puluhan ribu Kepala Keluarga (KK) di Sarolangun berisiko stunting.
Kepala DPPKB Sarolangun, Linda menjelaskan, indikator atau kriteria yang digunakan BKKBN Sarolangun untuk mendata risiko keluarga stunting ada empat.
Yakni pertama adalah keluarga pra sejahtera, sanitasi masih kurang layak, melahirkan terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak dan terlalu dekat.
"Beberapa hal itulah yang diindikasikan berisiko stunting. Sekali itu berisiko, tidak menutup kemungkinan dari Oktober ke Desember jumlah itu sudah berkurang atau bisa juga bertambah," katanya
Baca Juga: Ada 74.860 KK Berisiko Stunting, Ini Penjelasan Kepala DPPKB Sarolangun
Baca Juga: Mau Urus Ini, Masyarakat Harus Sertakan Bukti Kepesertaan BPJS Kesehatan ke BPN Bungo
Dia mengaku, untuk melakukan pencegahan risiko stunting keluarga DPPKB Sarolangun telah melakukan pendampingan selama tahun 2021 lalu.
Bagi tim pendamping keluarga terdiri dari bidan, kader KB dan kader PKK atau tim penggerak PKK.
Baca Juga: Duh, Dukcapil Kerinci Masih Belum Bisa Terbitkan Dokumen Kependudukan
Baca Juga: Kendaraan dengan Knalpot Brong di Sekolah, Menjadi Sasaran Satlantas Polres Tanjab Timur
"Dari tiga unsur itu yang sudah dilatih oleh DPPKB untuk mendampingi para masyarakat atau usia remaja yang ingin menikah atau calon pengantin," jelasnya. (bam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: