12.003 Orang Berstatus Pengangguran di Muarojambi, Kepala BPS Ungkap Penyebabnya

12.003 Orang Berstatus Pengangguran di Muarojambi, Kepala BPS Ungkap Penyebabnya

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, SENGETI, JAMBI – Sepanjang empat tahun terakhir, angka pengangguran di kabupaten berjuluk Bumi Sailun Salimbai ini terus mengalami peningkatan. Berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Badan Pusat Statistik (BPS), trend peningkatan angka pengangguran di Muaro Jambi dimulai sejak tahun 2018.

Badan Pusat Statistik Muaro Jambi melaporkan, pada 2018 jumlah angkatan kerja di wilayah Muaro Jambi sebanyak 203.143 jiwa. Dari jumlah angkatan kerja itu tercatat sebanyak 9.174 jiwa atau  4,52 persen berstatus pengangguran.

Baca Juga: Tabrakan Sadis dengan Mobil Batu Bara, Sopir Pick Up Terjepit


Pada 2019 jumlah angkatan kerja di Muaro Jambi tercatat sebanyak 193.481 jiwa, dari total jumlah angkatan kerja itu sebanyak 10.063 jiwa atau 5,20 persen berstatus pengangguran.

Sementara pada 2020, jumlah angkatan kerja di Muaro Jambi tercatat sebanyak 205.889 jiwa dan sebanyak 11.184 jiwa atau 5,43 persen berstatus pengangguran.

Bukannya menurun, Trend peningkatan pengangguran di Muaro Jambi malah kembali berlanjut setahun kemudian, pada 2021 terdapat jumlah angkatan kerja sebanyak 214.881 jiwa, dan sebanyak 12.003 jiwa atau 5,59 persen diantara jumlah angkatan kerja tersebut berstatus pengangguran.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Muaro Jambi, Irna Afrianti ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Muaro Jambi mengalami peningkatan dalam empat tahun terakhir.

"TPT dalam empat tahun terakhir ini memang mengalami peningkatan," kata Irna Afrianti.

Irna Afrianti menjelaskan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang dimaksud bukan hanya orang yang tidak memiliki pekerjaan. Melainkan, di dalamnya juga termasuk orang yang sedang mencari kerja atau sedang mempersiapkan usaha.

Baca Juga: Dinas Pol PP Diminta Tutup Usaha Tak Berizin

"Pengangguran di sini termasuk mereka yang sedang mencari kerja dan sedang menyiapkan usaha," katanya

Ibu tiga anak itu menyampaikan, penyebab kenaikan angka pengangguran ini bisa dari berbagai hal. Bisa karena alasan baru lulus sekolah atau perguruan tinggi, bisa juga sedang mencari pekerjaan, dan bisa juga karena pendidikannya tidak memenuhi syarat.

"Perlu dilihat juga, ketika pengangguran naik yang bekerja juga ikut naik.Penduduk yang masuk pasar kerja meningkat, tetapi tidak semuanya bisa terserap," tandas perempuan kelahiran Surabaya itu. (jun/ira)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: