Warga Kaget Tiba-tiba Tagihan PDAM Membengkak

Warga Kaget Tiba-tiba Tagihan PDAM Membengkak

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KUALATUNGKAL, JAMBI – Pelanggan PDAM Pengabuan Tanjab Timur, resah dengan kenaikan tagihan air bersih per Januari 2022. Sebagian konsumen mengaku tidak mengatahui jika ada penyesuaian tarif air bersih. Kenaikan tarif 100 persen itu pun dirasakan sangat berat. Terlebih kondisi ekonomi di tengah pandemi ini.  

Seperti diungkapkan Putra, warga Kelurahan Tungkal Harapan, Kecamatan Tungkal Ilir. "Biasenye kami membayar perbulan Rp 50 ribu, sekarang menjadi Rp 150 ribu. Mane aeknye jarang aktif," keluhnya, Kamis (20/1).

Baca Juga: Tabrakan Sadis dengan Mobil Batu Bara, Sopir Pick Up Terjepit

Begitu pula dikatakan Nur, ibu rumah tangga yang berada di Kelurahan Patunas. Menurutnya kenaikan tarif PDAM ini tentu sangat memberatkan bagi masyarakat (pelanggan), karena pemakaian air tidak sebanding dengan mahalnya tarif yang harus dibayar perbulan.

"Kita harus bayar mahal, sedangkan airnya kadang hidup, kadang tidak. Malahan ada yang sampai berbulan bulan tidak mengalir sama sekali dan kami merasa rugi harusnya ada pertimbangan dulu lah jangan main naik be,"kesalnya.

Ia pun sangat menyayangkan, kenaikan tarif dilakukan secara sepihak oleh pihak PDAM, karena menurutnya dengan kenaikan ini membuat masyarakat terbebani bahkan tak sedikit pula yang melakukan penunggakan selama berbulan bulan."Kita selaku pelanggan mengaku mengeluh atas kenaikan tarif ini tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu,"cetusnya.

Dirut PDAM Tirta Pengabuan Tanjab Barat, Ustayadi Barlian, membenarkan kenaikan tarif tersebut terhitung Januari 2022. Kenaikan itu sudah berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tanjab Barat nomor  06 tahun 2021 tentang tarif air dan non air Perumda air minum Tirta Pengabuan Tanjab Barat.

Baca Juga: Dinas Pol PP Diminta Tutup Usaha Tak Berizin

"Sebenarnya sebelum perda ini diterbitkan tarif dasar PDAM kita paling murah se-provinsi Jambi Rp 1.500 ditambah subsidi Rp 7 ribu per meter kubik, dengan biaya produksi Rp 10 ribu. Nah setelah hasil study banding DPRD disepakati menjadi Rp 3 ribu, tentunya kita sudah mulai sosialisasikan kemasyarakat," jelasnya.

Terpisah, Bupati Tanjab Barat, Anwar Sadat, meminta pihak PDAM Tirta Pengabuan untuk terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan lebih baik kedepan. "Terkait tarif PDAM yang naik, kita minta PDAM haruslah berbenah terlebih terkait pelayanan untuk masyarakat, masa tarif PDAM naik pelayanan nya buruk, kita terus evaluasi ini agar dapat memberikan kenyamanan terhadap pelanggan khususnya masyarakat Tanjab Barat," pungkasnya. (rul/ira)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: