16 Bulan Setelah Terpapar Covid-19, Ini Risiko Kesehatan yang Bakal Dirasakan

16 Bulan Setelah Terpapar Covid-19, Ini Risiko Kesehatan yang Bakal Dirasakan

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kesehatan mental menjadi risiko bagi mereka yang pernah Covid dalam setahun terakhir.

Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil sebuah penelitian. Menurut sebuah studi yang dirilis pada jurnal Lancet Public Health ini, via The Sun 15 Maret 2022 menunjukkan banyak pasien dengan kriteria di atas, melaporkan masalah gangguan tidur, dan stress berkepanjangan.

Semakin hebat efek COVID-19 yang dirasakan waktu itu, maka efeknya terhadap mental eks penderita COVID-19 pun semakin berat.

Yakni bagi mereka yang sempat terbaring di tempat tidur, satu pekan lamanya, atau menunjukan infeksi serius akibat paparan corona, berpotensi mengalami gangguan kecemasan dan depresi, 16 bulan setelah pertama kali dinyatakan positif COVID-19.

Baca Juga: 4 Ide Menu Makan Malam, Simpel dan Sehat

Baca Juga: Yuk Dicoba, Ini 6 Makanan Sehat yang Bantu Turunkan Asam Lambung

Mereka dengan kriteria di atas, disebut menunjukan tingkat kecemasan yang lebih tinggi, dibandingkan dengan orang yang tidak pernah kena COVID-19 sama sekali.

Menurut author studi, Profesor Unnur Anna Valdimarsdóttir, “Penelitian ini adalah yang pertama kali diilakukan, untuk mengeksplorasi gejala kesehatan mental 16 bulan pasca terkena COVID".

Menurut studi ini, besar kecilnya efek terhadap kesehatan mental eks pasien COVID, akan berbeda-beda antara satu dan lainnya.

Temuan Lain

Menurut temuan para ahli dari Unversity of Oxford, ditemukan bahwa mereka yang terpapar COVID, menunjukan penyusutan ukuran pada otak mereka.

BACA JUGA: Tak Terduga, Rutin Konsumsi Air Rebusan Daun Mangga, Rasakan 4 Manfaat Luar Biasa Ini

BACA JUGA: Biar Penyakit Rematik Gak Kumat, 3 Makanan Ini Harus Dihindari

Efeknya dari penyusutan otak ini, adalah penurunan kemampuan orang untuk berpikir, akibat terganggunya fungsi kognitif pada otak.

Dari studi itu, ditemukan bahwa hanya dalam empat bulan setelah terpapar, penyusutan otak terjadi, dengan frekuensi yang lebih cepat dibandingkan mereka yang tidak pernah terpapar corona.

Efek yang sama juga ditemukan pada mereka yang terpapar COVID meski tanpa gejala, atau yang dikenal dengan sebutan asimtomatik.

Para ahli sendiri tidak begitu mengerti mengapa penyusutan otak terjadi lebih cepat, pada mereka yang terpapar corona.

Namun menurut mereka, hal ini mungkin ada hubungannya dengan gejala jangka panjang COVID, pada mereka yang terpapar.(*)

Artikel ini telah tayang di fin.co.id, dengan judul Harus Tau! Ini Risiko Kesehatan 16 Bulan Setelah Kena COVID

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: