Sasar Ratusan Aliran Sungai
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Program Padat karya Tunai Kali Bersih (Pakar kasih) kembali dilakukan dan menyasar 43 kelurahan di Kota Jambi. Ini merupakan program pemulihan ekonomi, yang menyasar warga terdampak Covid-19 untuk membersihkan sejumlah aliran sungai yang telah ditentukan.
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha menjelaskan bahwa, pihaknya menganggarkan Rp 2,9 miliar untuk program tersebut. "Jadi maasyarakat diberikan insentif juga konsumsi. DPRD dan vertikal juga mendorong agar dilanjutkannya kegiatan ini,” sebutnya.
Saat ini, proses pendaftaran untuk menjadi tenaga kerja Pakar Kasih sudah mulai dibuka sejak 13 sampai 17 September 2021 melalui kantor lurah setempat. "Inovasi Pemkot Jambi untuk pemuliahn ekonomi nasional saat ini sudah dalam proses pembukaan pendaftaran," jelas Fasha.
Pemkot Jambi memberikan estimasi 1.318 pekerja untuk melakukan normalisasi saluran air sepanjang 89.533 meter. Adapun syarat untuk mendaftarkan diri hanya perlu menyiapkan fotokopi KTP atau surat keterangan domisili dan pas foto serta dengan ketentuan masyarakat yang terdampak PHK akibat pandemi Covid-19 ataupun kondisi terdampak Covid-19.
Sementara itu, Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kota Jambi, Yunius menjelaskan, rata-rata jumlah pekerja per kelurahan sebanyak 26-32 orang, dengan rata-rata hari kerja 8 sampai 16 hari.
“Ada sekitar 206 saluran sungai, rata-rata jumlah saluran per kelurahan ada 1 sampai 15 saluran,” kata dia. Sebagaimana juga diketahui, lanjut Yunius, program ini untuk turut menggerakkan kebangkitan UMKM di level masyarkat dan membantu masyarakat yang di PHK karena dampak Covid-19. “Program ini juga salah satu sinergi dengan memberdayakan masyarkat untuk membersihkan aliran sungai. Tujuannya apa, agar tidak banjir,” jelasnya.
Masing-masing pekerja tersebut akan diberi gaji per hari berkisar Rp 110 ribu. Tak hanya itu, mereka yang direkrut tersebut juga diberikan peralatan seperti cangkul, parang, perlengkapan K3 serta makan dan minum.
Ini juga dilakukan agar tak terjadi penumpukan sampah di aliran sungai serta tidak terbentuk sedimentasi yang tentunya menghambat aliran air sungai. “Untuk menumbuhkan rasa cinta peduli terhadap lingkungan juga. Terutama menjaga kebersihan air sungai,” pungkasnya. (zen/rib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: