Jalan Provinsi Habiskan Rp 26 M
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARASABAK - Kerusakan jalan provinsi di Kabupaten Tanjab Timur, masuk kategori parah kerap membuat arus lalu lintas tersendat, seperti di lintas Muarasabak-Rantaurasau. Beberapa titik jalan provinsi sangat memprihatinkan. Sebab, sudah sering kendaraan roda empat terbalik saat melewati jalan tersebut.
Kerusakan diperparah saat musim penghujan, selain membuat licin akibat berlumpur, genangan air dilubang besar di badan membuat pengendara harus ekstra berhati-hati. Kerusakan jalan tersebut juga disebabkan akibat banyaknya angkutan tonase besar.
Warga mendesak segera dilakukan perbaikan jalan di Desa Siau, Kecamatan Muarasabak Timur yang kondisinya semakin parah. Jalan itu salah satu akses vital warga yang menghubungkan beberapa kecamatan. Diketahui jalan tersebut memiliki panjang sekitar 2,6 kilometer dan telah dalam kondisi rusak sejak lama.
Menyikapi hal ini, jalan provinsi segera diperbaiki. Perbaikan masih menunggu proses lelang dan ditargetkan selesai Oktober mendatang. Ini dikatakan Edi Purwanto, Ketua DPRD Provinsi Jambi dalam kunjungan kerja di Tanjab Timur belum lama ini.
Edi mengaku ssangat prihatin dengan kondisi jalan yang rusak tersebut dan meminta masyarakat bersabar.
"Saat ini pemerintah tengah melakukan lelang terkait perbaikan jalan tersebut. Perbaikan jalan tersebut nantinya akan menelan anggaran sekitar Rp 26 miliar," ungkap anggota dewan Fraksi PDIP.
Dirinya menjelaskan, perbaikan jalan Provinsi yang mengalami kerusakan di wilayah Kecamatan Muarasabak Timur itu nantinya akan dilakukan dengan rigid beton dan dibagi menjadi beberapa spot, karena mengutamakan perbaikan di titik yang mengalami kerusakan cukup parah
"Mengingat padatnya kendaraan yang melintas di ruas jalur lintas itu, nantinya kami juga akan berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya untuk mengatur arus lalu lintas pada saat perbaikan dilakukan," jelas Edi.
Dengan adanya perbaikan jalan ini, diharapkan urat nadi perekonomian masyarakat Kabupaten Tanjab Timur akan berjalan semestinya. Selain itu, para sopir pembawa hasil pertanian diminta untuk mengurangi tonase bila jalan tersebut telah selesai diperbaiki, guna menjaga agar jalan tersebut tidak gampang rusak. (pan/ira)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: