Luhut Sebut Demokrat, Gerindra dan PDI-P Dukung Pemilu Ditunda, Gus Umar: Ambisi Banget

Luhut Sebut Demokrat, Gerindra dan PDI-P Dukung Pemilu Ditunda, Gus Umar: Ambisi Banget

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Wacana penundaan pemilu 2024, lagi-lagi bergaung. Ini setelah Deddy Corbuzier menanyai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Panjaitan, di kanal Youtube nya, Jumat 11 Maret 2022.

Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim, para pemilih kalangan bawah dari Partai Demokrat, Gerindra dan PDI-P, mendukung untuk penundaan pemilu 2024.

Sontak saja, klaim ini memancing komentar. Tokoh Nahdatul Ulama (NU), Umar Sadat Hasibuan,  yang akrab disapa Gus Umar melihat, bahwa pernyataan Luhut itu seperti orang yang ambisi terhadap kekuasaan.

"Hebat ya orang ini klaim partai demokrat, PDIP dan Gerindra setuju pemilu ditunda. Nih orang ambisi bangat berkuasa selamanya," sindir Gus Umar, seperti dikutip fin.co.id.

Baca Juga: Kades Pose Pakai Seragam TNI, Langsung Disita Dandim

Baca Juga: Terlibat Dalam Jamaah Islamiah, dr Sunardi Coba Tabrak Densus 88 Saat Penangkapan

Gus Umar merasa miris, saat dia mendengar jawaban Luhut. Jawabannya itu dinilai tidak menolak ide perpanjangan masa jabatan dan penundaan Pemilu 2024.
"Tonton sob podcast Dedy Corbuzier dengan opung Luhut masalah 3 periode. Miris bangat lihat jawabannya," kata Gus Umar.

Sebelumnya, Luhut klaim pemilih Partai Demokrat, Gerindra dan PDIP mendukung usulan Pemilu 2024 ditunda dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Luhut mengklaim, temuan itu dia dapat berdasarkan big data berupa percakapan dari 110 juta orang di media sosial.

"Nah, itu yang rakyat ngomong. Nah, ini kan ceruk ini atau orang-orang ini ada di Partai Demokrat, ada di Partai Gerindra, ada yang di PDIP, ada yang di PKB, ada yang di Golkar, di mana-mana kan ceruk ini," kata Luhut di kanal Youtube Deddy Corbuzier, Jumat 11 Maret 2022.

Dia klaim bahwa, big data itu menunjukkan ketidaksetujuan rakyat soal penyelenggaraan pemilu pada masa pandemi.

Baca Juga: Belajar Cermat Kelola Keuangan Ala Masyarakat Tionghoa

Baca Juga: Dua Klenteng di Kota Jambi Sembah Dewa yang Sama

Luhut mengklaim rakyat tak mau uang Rp110 triliun dipakai untuk menyelenggarakan pemilu.

Dia juga menilai aspirasi-aspirasi dari masyarakat tersebut sebagai bagian dari demokrasi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: