Nelayan Membaca Cuaca Melalui Gadget
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARASABAK - Meski sempat mengutarakan keluhannya terkait hasil tangkapan udang laut, tapi sejumlah nelayan di Tanjab Timur merasa bersyukur karena hasil laut mulai membaik. Seperti yang dialami sejumlah nelayan di Kecamatan Kualajambi. Pasalnya, hasil tangkapan nelayan di wilayah tersebut cukup memuaskan.
Muladi, salah seorang nelayan di Kecamatan Kualajambi mengatakan, udang laut menjadi salah satu primadona tangkapan bagi sejumlah nelayan agar dapat menyambung kehidupan.
Tangkapan udang laut yang berlimpah membuat harga udang dengan jenis tertentu ini stabil dan mampu memenuhi permintaan pasar di tengah Pandemi Covid-19.
"Memasuki musim penghujan ini juga merupakan musim udang karena mudah didapatkan di wilayah pesisir. Jenis udang yang sering kami dapat yaitu jenis udang kuning, udang peci hingga udang kapur," ucap pria yang sudah menggeluti profesi nelayan ini sejak lama.
Dalam satu hari, Mulyadi mengaku dapat membawa 10 hingga 20 kilogram udang yang nantinya dijual ke pemborong atau pengepul yang biasanya sudah menjadi langganan mereka. Untuk harga per kilogramnya, biasanya dibandrol dengan kisaran harga di angka 25 hingga 30 ribu rupiah.
"Bukan cuman udang, macam-macam jenis tangkapan laut juga mudah didapatkan di musim ini. Mulai dari ikan sebelah, pari, belanak, sembilang hingga beberapa jenis kerang juga sering ditemui," ujarnya.
Sebagian nelayan di wilayah ini juga sudah mengandalkan gadget atau handphone jenis android untuk melihat kondisi cuaca dan lokasi yang akan ditentukan untuk menjaring ikan.
Akan tetapi, ada juga nelayan yang masih memakai sistem tradisional dengan membaca kondisi cuaca dari pengalaman yang diperoleh secara turun temurun. (pan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: