Harga Masih Tinggi, Petani Sawit Enggan Replanting
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI - Dinas Perkebunan Provinsi Jambi mencatat, ada 4 kabupaten yang lambat merealisasikan jatah replanting atau peremajaan sawit di Provinsi Jambi.
Empat kabupaten tersebut yakni, Kabupaten Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Muarojambi. Lambatnya serapan replanting ini karena masyarakat enggan menebang sawit di saat harga melambung tinggi.
“Karena harga sawit tinggi, jadi petani enggan melakukan replanting kebunnya,” kata Agusrizal Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Minggu (16/1). Lanjutnya, masyarakat tak ingin menunggu sampai tiga tahun atau lima tahun kemudian untuk memanen buahnya. Apalagi, saat ini harga masih cukup tinggi.
Kata dia, harga sawit saat ini masih di atas Rp 3.000 per kilogramnya. Sehingga untuk petani sawit masih ingin menikmati hasil dari buah sawit tersebut. “Padahal semakin tua pohon sawit, maka produksinya sangat jelek, jadi ada penurunan kualitas,” jelasnya.
Namun dia belum bisa menyebutkan secara rinci berapa yang tak terealisasikan di empat kabupaten tersebut dari jatah yang diberikan oleh pemerintah. “Kita harus buka data dulu, kalau sekarang kita tidak bisa sebutkan,” ungkapnya.
Secara umum, Agusrizal mengatakan untuk yang terealisasi dari replanting sawit di Provinsi Jambi tahun 2021 sebanyak 10.000 hektare lahan sawit dari target 18.000 hektare.
Sehingga ada sekitar 8.000 yang belum terealisasikan. Sementara, untuk tahun ini, belum ada target replanting untuk Provinsi Jambi. “Nanti baru akan dirapatkan pada awal. Februari mendatang, nanti akan rapat oleh dinas Perkebunan se-Indonesia,” tandasnya. (slt/rib)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: