Potensi Banjir Bisa Terjadi
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARASABAK - Sejak beberapa pekan terakhir, Kabupaten Tanjab Timur kerap di guyur hujan dengan intensitas cukup tinggi. Tidak jarang, hujan terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama. Meski pun demikian, ketinggian muka air di beberapa wilayah di Kabupaten Tanjab Timur belum mengkhawatirkan.
Kepala BPBD Tanjab Timur M. Jakfar melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Rahmad Hidayat, mengatakan, kini belum terpantau ketinggian air yang dapat berpotensi banjir di wilayah Kecamatan Berbak, Kecamatan Rantaurasau, dan Kecamatan Dendang yang merupakan lokasi yang kerap dilanda banjir.
"Tetapi kita tetap terus siaga dan terus memantau ketinggian air di beberapa wilayah tersebut. Sebab, sewaktu-waktu kondisi terburuk apapun bisa terjadi mengingat kondisi cuaca yang mulai masuk musim penghujan ini," ucapnya.
Berdasarkan surat BMKG Provinsi Jambi, diperkirakan cuaca di Provinsi Jambi masuk kategori waspada terjadinya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang. Cuaca ini kemungkinan akan terjadi pada bulan September.
"Petugas kami juga selalu siaga 24 jam, jadi jika sewaktu-waktu ada indikasi akan terjadinya musibah banjir melihat dari alat ukur ketinggian air yang ada, petugas akan turun ke lokasi dan memberikan himbauan kepada masyarakat. Kami juga akan menyurati pihak kecamatan untuk memberikan informasi dari BMKG yang menyebutkan bahwa, musim penghujan akan terjadi pada minggu kedua bulan September ini," terangnya.
Biasanya, jika kondisi air sudah mendekati angka lima sampai enam meter dari alat ukur yang ada, berarti itu sudah masuk dalam kategori siaga satu. Dan petugas dari BPBD tentunya akan bersiaga dengan peralatan keselamatan yang ada untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir besar.
"Biasanya banjir di daerah kita ini disebabkan karena adanya kiriman luapan air sungai dari wilayah tetangga, seperti dari Kabupaten Muarojambi, Bungo dan Kabupaten Tebo. Dampak buruk dari banjir yang pernah terjadi sebelum-sebelumnya, itu bisa mengakibatkan tumpukan sampah dalam jumlah besar yang terbawa arus serta kerap mengakibatkan longsong di beberapa titik yang ada di Kecamatan Berbak. Akan tetapi tidak terlalu parah," jelasnya.
Sementara, Camat Berbak M. Yani, mengatakan, hingga kini ancaman banjir belum begitu tampak meski di wilayahnya kerap di guyur hujan. "Daerah kami masih aman dan belum ada yang terendam banjir. Tapi kalau pemukiman warga yang tergenang air dan luapan kanal atau parit ada, tapi itu pun tidak berlangsung, biasanya hitungan jam sudah kembali normal," ungkapnya. (pan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: