Transformasi Digital Bank Jambi, Memperkuat Peran Membangun Desa
Salah satu terobosan untuk menyonsong digitalisasi perbankan, Bank Jambi telah kerja sama dengan Amazon Web Services (AWS). Kerja sama yang dilakukan adalah pengembangan sistem teknologi informasi dengan teknologi cloud (komputasi awan) yang dimiliki oleh AWS. Amazon Web Services adalah layanan berbasis cloud computing yang di sediakan oleh Amazon sejak tahun 2002.
Pengembangan sistem teknologi informasi ini untuk mendorong digitalisasi bank, langkah ini merupakan strategi untuk bisa bersaing dengan perbankan digital saat ini. Kerjasama dengan Amazon terkait Cloud, Big Data, BMPK pihak terkait untuk pemerintah diluar pemegang saham, digital loan, untuk menunjang Bank Jambi menjadi BPS-BPIH.
Di samping itu, Bank Jambi telah melakukan identifikasi segmen pasar baru yang menarik, seperti pesantren dan sekolah, UMKM, koperasi, warung dan toko atau restoran. Bank Jambi juga memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM diatas untuk mengembangkan bisnis mereka seperti partner supplier barang, fintech, ecommerce dan pelaku industri. Bank Jambi juga telah menggandeng partner-partner yang dapat membantu transformasi Bank Jambi menghadapai tantangan sistem maupun infrastruktur dan jaringan.
Dengan meluasnya layanan Bank Jambi di Provinsi Jambi, terutama sebagai anchor bank, Bank Jambi pun memposisikan dirinya sebagai partner kerja untuk neo bank. Langkah penting bagi Bank Jambi untuk tidak memposisikan dirinya sebagai pesaing layanan neo bank, namun tetap berkolaborasi bersama dalam memajukan perekonomian masyarakat Jambi, melalui ekosistem digital yang semakin berkembang ke depannya.
Peran BPD terhadap Pertumbuhan Ekonomi
BPD memiliki peran strategis sebagai mitra Pemerintah, sekaligus motor percepatan pembangunan pedesaan. Ketika ekonomi suatu negara sedang mengalami kontraksi atau melambat, salah satu tindakan yang biasa diambil pemerintah negara itu adalah meminta bank untuk menggenjot penyaluran kredit, supaya roda ekonomi dapat bergerak.
Sebagai salah satu bank yang ada pada sistem perbankan nasional, memiliki fungsi dan peran yang signifikan dalam konteks pembangunan ekonomi regional, karena BPD mampu membuka jaringan pelayanan di daerah-daerah dimana secara ekonomis tidak mungkin dilakukan oleh bank swasta.
Upaya menjawab tantangan kontribusi BPD terhadap pembangunan desa, salah satunya di jawab oleh Empat Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Sumatra Bagian Selatan yang akan menyalurkan kredit sindikasi kepada pemerintah daerah di lima provinsi dengan potensi pembiayaan hingga Rp 4 triliun.
Kerjasama sindikasi kredit tersebut menunjukkan komitmen BPD sebagai agen pembangunan daerah. Mereka yakni Bank Sumsel Babel, Bank Lampung, Bank Jambi dan Bank Bengkulu.
Selama ini berdasarkan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), batas maksimum pemberian kredit (BMPK) BPD pada pihak terkait sebesar 10 persen dari modal perbankan. Namun, jika debitur berada di luar wilayah cakupan BPD tersebut maka BMPK bisa ditingkatkan menjadi 20 persen dari modal perbankan.
Degan skema ini, potensi BMPK pihak terkait dari empat bank yang bekerjasama bisa mencapai Rp 4 triliun per tahun atau meningkat dua kali lipat dibandingkan kapasitas semula.
Kredit sindikasi diharapkan dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi desa di Sumbagsel. Inovasi yang bisa mempercepat perekonomian desa, karena kreditnya ditujukan untuk pembangunan infrastruktur, untuk bangun jalan dan sarana infrasttuktur lainnya. Kredit sindikasi ini merupakan benruk kontribusi BPD untuk mendukung pembangunan desa.*****Pengamat*****
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: