Pemkab Tetap Bahas APBDP
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, SAROLANGUN – Pemkab Sarolangun, tetap berupaya melaksanakan pembahasan APBD Perubahan, meski saat ini kondisi keuangan daerah sangat minim.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Sarolangun, Emalia Sari mengatakan, pihaknya melakukan rapat dengan Komisi II DPRD Sarolangun, dan sepakat membahas APBD-P.
"Pemkab terus berupaya agar pembahasan APBDP segera dilaksanakan. Karena kalau kita tidak melakukan APBDP, kita tidak dapat memanfaatkan Silpa yang ada," kata Emalia, Rabu (1/9).
Emalia menyebutkan, kendalanya kondisi anggaran untuk penyusunan APBD-P, saat ini tidak bisa ditutupi dengan Silpa. Jika dihitung dengan kebutuhan belanja yang ada, terjadi defisit.
"Itu yang sedang kita upayakan. Kita sudah komitmen dengan Komisi II untuk tetap melakukan pembahasan APBDP," ungkapnya.
Ketersediaan anggaran saat ini, Ema katakan, tidak mencukupi jika mengandalkan Silpa. Artinya anggaran yang ada, hanya mencukupi kebutuhan belanja murni.
"Kecuali kalau kita menggeser dari anggaran yang sudah ada, artinya kita tidak menambah anggaran. Sehingga tidak menambah belanja, kita berharap kas yang ada mencukupi untuk dibayar," ucapnya.
"Untuk besaran anggaranya, kita akan meminta bantuan dari setiap OPD. Mungkin masih ada anggaran yang bisa dirasionalkan, dan mampu menutupi kekurangan anggaran tersebut," imbuhnya.
Lebih lanjut, Ema mengatakan, pihaknya segera mengadakan pertemuan dengan setiap Kepala OPD, untuk menyusun kembali penggunaan anggarannya.
"Mungkin masih ada anggaran yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan anggaran yang lain," ucapnya.
Soal target pemahasan APBDP, dirinya mengatakan di akhir bulan September harus ada kesepakatan.
"September pembahasan APBDP selesai," katanya.
Pemicunya, Ema mengakui, dengan ada pengurangan DAU, dan refocusing anggaran, serta penurunan dana tranfer dari pusat. Sehingga realisasi dari dana bagi hasil tidak stabil.
"Artinya dari pendapatan yang kita harapkan, tidak dapat tercapai semua," tandasnya. (bam/enn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: