Kereeen, Drone Ini Bisa Selamatkan Pasien Serangan Jantung

Kereeen, Drone Ini Bisa Selamatkan Pasien Serangan Jantung

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA - Serangan jantung kerap datang tiba-tiba pada seseorang. Tak jarang pasiennya tak bisa diselamatkan karena tidak mendapatkan penanganan pertama yang tepat.

Namun, di Swedia, kini sudah mulai diterapkan drone medis pengantar difibrilator atau stimulator detak jantung dengan tegangan tinggi untuk memulihkaan korban serangan jantung.

Tekonologi tersebut bekerja dengan cepat. Drone yang dikembangkan perusaahan Everdrone ini berhasil mengirimkan defibrilator ke kawasan Trollhattan, dan menyelamatkan nyawa pasien serangan jantung berusia 71 tahun.

Dikutip dari laporan Everdrone, seperti dilansir radartegal.com, kisah penyelamatan ini bermula dari Dr. Mustofa Ali yang menolong pasien serangan jantung tetangganya.

Dr. Mustofa Ali lalu menelpon layanan EMADE (Everdrone's Emergency Medical Aerial Delivery servis) dan meminta pengiriman AED ( Automated External Difibillator).

Dr. Mustofa Ali yang memanggil layanan drone pengantaran AED itu pun takjub karena tidak sampai tiga menit, bantuan itu sudah sampai di lokasi pelaporan sehingga bisa menyelamatkan nyawa seseorang.

"Ini adalah teknologi yang benar-benar revolusioner yang perlu diterapkan di seluruh dunia, saya tidak bisa berkata-kata betapa bersyukurnya saya atas teknologi baru ini," kata sang pasien 71 tahun yang tak disebutkan namanya, yang kini sudah pulih.

Drone EMADE yang beroperasi di Swedia itu membawa AED yang sangat ringan sehingga gerakanya menjadi lebih cepat. Adapun jenis defibrilator yang dibawa merupakan easyport Schiller FRED.

Solusi drone medis ini telah dikembangkan dan terus ditingkatkan dalam kerjasama erat dengan Pusat Ilmu Resusitasi di Karolinska Institute, SOS Alarm dan Kawasan Vastra Gotaland. Operasi itu pun didukung oleh Vinnova, Swelife dan Medtech4health.

"Ini contoh nyata yang sangat baik tentang teknologi drone mutakhir Everdrone, yang sepenuhnya terintregasi dengan pengiriman darurat, dapat meminimalkan waktu untuk akses ke peralatan AED yang menyelamatkan jiwa," kata CEO Everdrone, Mats.

Di daratan eropa tercatat ada 275 ribu pasien serangan jantung mendadak, serta 350 ribu di Amerika Serikat.

Dari semuanya, 70 persen pasien yang mengalami serangan jantung mendadak itu berada di rumahnya tanpa punya alat pertolongan pertama. Tingkat kelangsungan hidup pasien itu hanya 10 persen, sementara sisanya tak tertolong.

Layanan drone itu saat ini sudah menjangkau 200 ribu penduduk di Swedia dan diperkirakan akan diperluas ke lebih panjang lokasi Eropa sepanjang 2022. Sistem drone telah dibuat secara ilmiah untuk memangkas waktu respon dan studi lengkapnya di European Heart Journal.(radartegal.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: