Blak-Blakan Dahlan Iskan, ‘Dipalak’ Oknum DPR Jutaan Dolar Sewaktu Jadi Dirut PLN

Blak-Blakan Dahlan Iskan, ‘Dipalak’ Oknum DPR Jutaan Dolar Sewaktu Jadi Dirut PLN

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA – Dahlan Iskan blak-blakan mengungkapkan pengalaman buruknya saat menjabat sebagai Direktur Utama PT PLN (Persero). Hal itu ia ungkapkan dalam wawancara dengan Akbar Faizal di Channel Youtube Akbar Faizal Uncensored, yang diunggah perdana pada Kamis, 6 Januari 2022.

Dahlan Iskan yang menjabat sebagai Dirut PLN periode 2009 – 2011 itu mengaku pernah “dipalak” oleh oknum anggota DPR senilai jutaan Dolar AS, dengan dalih uang Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Komisi VI ketika itu.

“Jadi ketika mau lebaran Idul Fitri, itu salah satu direktur saya di PLN, itu tergopoh-gopoh menemui saya. Pak tadi saya dipanggil oleh anggota DPR, kemudian ya tidak minta sih, tetapi menanyakan soal THR untuk anggota DPR, hadiah lebaran,” ucap Dahlan Iskan blak-blakan meniru perkataan anak buahnya.

Akbar Faizal pun menanyakan kepada Dahlan Iskan, berapa nominal yang diminta oknum anggota DPR itu dan apakah ketika itu ia memberikan dana yang diminta tersebut.

Dahlan Iskan yang juga Mantan Menteri BUMN itu pun menjawab “Kalau di rupiahkan (permintaan oknum anggota DPR) miliaran lah, agak lupa. Juta dolar lah. Minta atas nama teman-teman, atas nama komisi. Saya gak tau betul tidaknya, tapi dia ngomongnya gitu,” ungkap Dahlan Iskan.

Dahlan Iskan menceritakan, ketika ada permintaan THR itu, ia langsung mengumpulkan seluruh Direksi PLN yang disebutnya “Satu Frekuensi” ketika itu untuk “bersih-bersih” dari korupsi, guna menentukan sikap terhadap oknum anggota DPR tersebut.

“Kemudian saya panggil seluruh direksi, entah lengkap atau tidak, pokoknya forum gitu kemudian kita rapatkan,” ungkap Dahlan Iskan.

“Sekarang kita coba rapatkan ini, permintaan ini kita penuhi atau tidak. Ini lebaran pertama saya menjadi Dirut PLN. Jadi saya menjadi Dirut PLN kemudian beberapa bulan kemudian lebaran. Nah lebaran pertama begitu jadi saya gak tau bagaimana menyikapinya itu,” sambungnya lagi.

Dalam forum tersebut, Dahlan Iskan mengungkap bahwa ia dan tim ketika itu sepakat untuk menolak permintaan oknum anggota DPR tersebut. Ia pun menyebut ketika itu berusaha menginventarisir permasalahan yang kemungkinan timbul pasca penolakan tersebut.

“Seandainya kita tolak, apa saja konsekuensi yang akan kita hadapi. Kita daftar, satu jadi judulnya seandainya ditolak kita akan menerima konsekuensi sebagai berikut,” kata Dahlan Iskan.

Ia mengungkap, berbagai risiko tercatat, mulai dari risiko akan sering dipanggil rapat di DPR, pencairan subsidi listrik dipersulit, hingga risiko bahwa jajaran direksi PLN berpotensi segera dirombak.

“Terus yang terakhir seandainya kita diberhentikan? Kita terima Pak, jadi sudah bulat, ya sudah kita tolak (permintaan oknum anggota DPR),” tegas Dahlan Iskan.

Menutup perbincangan dengan Akbar Faizal mengenai persoalan itu, Dahlan Iskan pun menyebut bahwa risiko-risiko yang ia dan tim telah inventarisir tersebut, ternyata benar-benar terjadi, hingga pada akhirnya ia kemudian tidak lagi menjabat sebagai Dirut PLN dan diangkat oleh Presiden SBY menjadi Menteri BUMN.

“Sejak itulah terkenal sekali bahwa saya sangat dimusuhi sekali oleh DPR, sampai saya jadi Menteri sangat dimusuhi DPR dan disitu saya sangat mengintrospeksi,” pungkas Dahlan Iskan. (git/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: