Hari Pertama Boleh Dine In, Ribuan Warga Surabaya Datangi Mal-Mal
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Terdapat beberapa aturan baru dalam perpanjangan masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 pada 17–23 Agustus. Salah satunya adalah izin dine in di mal sebesar 25 persen dari total pengunjung.
JawaPos.com mengunjungi beberapa mal pada hari pertama izin diberlakukan pada Selasa (17/8). Di Tunjungan Plaza Mall, aktivitas food court di TP 3 terlibat normal seperti masa sebelum PPKM. Hanya saja, beberapa kursi dikosongkan.
Melisa, 22, warga Jalan Kenjeran, mengaku kaget dengan peraturan baru itu. Dia mengira belum boleh ada aktivitas dine in.
”Aku kira masih belum boleh makan di tempat. Soalnya kalau nggak salah, masih PPKM,” kata Melisa.
Di aplikasi PeduliLindungi, hingga pukul 15.00, tercatat ada 5.585 dari total kapasitas 80.000 pengunjung ada di Tunjungan Plaza.
Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Jatim Sutandi Purnomosidi mengatakan, tenant sudah siap untuk menyambut tamu makan di tempat. ”Sudah ready,” ujar Sutandi Purnomosidi.
Pengunjung diperbolehkan makan di tempat sudah berlaku sejak hari ini (17/8), dengan kapasitas 25 persen dari daya tampung. ”Sudah (mulai hari ini) dengan kapasitas 25 persen,” terang Sutandi.
Sementara itu, di Plaza Surabaya, mal terlihat masih sepi. GM Plaza Surabaya Mall Istar Pakaja menjelaskan, saat hari biasa pengunjung mal rata-rata mencapai 1.000 pengunjung. Sedangkan, untuk akhir pekan, bisa sampai 2.500 orang.
”Traffic pengunjung rata-rata weekdays 1.000 dan weekend 2.500 orang,” jelas Istar Pakaja.
Sementara itu, untuk tanggal merah (17/8) hingga pukul 18.00, terdapat 2.400 pengunjung. ”Kapasitas 50 persen 10.000 per hari. Kalau normal weekdays 12–14 ribu. Weekend 24 ribu,” kata Istar Pakaja.
Sejak mal buka pada minggu lalu, Istar mencatat, kendala yang dihadapi adalah pada penggunaan aplikasi PeduliLindungi yang belum familiar untuk warga.
”Kadang pengunjung kesulitan. Lalu kami bantu di depan. Tapi ada juga yang sudah vaksin lalu belum terdata,” tutur Istar Pakaja.
Hal yang sama terjadi di Grand City Mall Surabaya. GM Marketing Communication Yufit menjelaskan, tenant baru mendapat informasi izin dine in pada Senin (16/8) malam. ”Jadi traffic belum ramai. Rata-rata yang ramai tenant makanan karena delivery order,” jelas Yufit.
Yufit mengaku, traffic yang masih sepi lantaran warga belum banyak mendapatkan informasi bahwa mal sudah buka dan dine in sudah diperbolehkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: