Gelombang 18 Kartu Prakerja Dibuka Hari Ini

Senin 16-08-2021,20:42 WIB

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA – Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja hari ini membuka Gelombang 18 Program Kartu Prakerja.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni Puspa Purbasari mengatakan pembukaan Program Kartu Prakerja ini adalah bagian dari usaha pemerintah untuk membantu masyarakat yang terdampak karena adanya pandemi Covid-19.

“Pemerintah sangat memahami kesulitan yang dialami masyarakat akibat pandemi ini dan berharap masyarakat dapat tetap tangguh dan tumbuh dengan memanfaatkan program Kartu Prakerja. Mereka yang berhasil menjadi penerima Kartu Prakerja hendaknya serius mengikuti pelatihan yang dapat mendukung kehidupan ekonomi selama dan pasca pandemi,” papar Denni di Jakarta, Senin (16/8).

Pendaftar Program Kartu Prakerja terbuka bagi semua WNI 18 tahun ke atas, baik pencari kerja, lulusan baru, korban PHK, karyawan maupun pelaku wirausaha namun tidak sedang mengikuti pendidikan formal, tidak tercatat di DTKS Kemsos, bukan penerima BSU, BPUM, bukan TNI/Polri, ASN, Kepala Desa/Perangkat Desa, Komisaris BUMN/BUMD, Anggota DPR, DPRD.

Program Kartu Prakerja telah berjalan selama 16 bulan dan menerima 8,28 juta peserta dalam 17 gelombang pendaftaran dimana sebanyak 88 persen menganggur, 59 persen dari perdesaan, 47 persen perempuan, 2,3 persen purna pekerja migran Indonesia, dan 3,6 persen difabel. Dengan alokasi anggaran yang tersedia di semester 2 tahun 2021, Program Kartu Prakerja akan mampu memberikan bantuan kepada setidaknya 2,8 juta penerima yang terbagi dalam beberapa gelombang pendaftaran.

Denni secara khusus menyoroti Program Kartu Prakerja yang menghasilkan banyak pencapaian, dibuktikan dari berbagai hasil survei internal maupun survei yang dilakukan lembaga atau organisasi independen.

Survei Cyrus Network pada Mei 2021 yang melibatkan 2.000 responden menyebut 98,7 persen penerima merasa mendapat manfaat dari pelatihan program ini, sementara 92,6 persen penerima Program Kartu Prakerja mengatakan pelatihan di program ini dapat diaplikasikan di tempat kerja. Hasil senada juga ditemukan dalam survey CSIS pada bulan Agustus 2021.

Selain itu, Prakerja juga dianggap mampu menumbuhkan mindset dan sikap positif dimana 97 persen penerima menjadi optimistis, percaya diri dan memiliki inisiatif setelah menyelesaikan pelatihan pada Program Kartu Prakerja, dan 76 persen peserta mau membeli pelatihan dengan dana sendiri ketika saldo pelatihan sudah habis.

Program Kartu Prakerja juga dianggap mendorong kebekerjaan/kewirausahaan. Terbukti, status penerima Kartu Prakerja yang menganggur mengalami penurunan setelah mengikuti program, dari 56 persen menjadi 39,8 persen. Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional BPS (Februari 2021) memperlihatkan bahwa 90,9 persen peserta mendapatkan peningkatan keterampilan kerja. Angka ini mengkonfirmasi hasil survey TNP2K pada bulan Mei 2020 yang melibatkan 4.000 responden, dimana 92,3 persen penerima mengatakan pelatihan di program ini efektif meningkatkan kompetensi mereka.

Program Kartu Prakerja juga terbukti mengakselerasi inklusi keuangan. Sebanyak 27 persen peserta yang sebelumnya tidak memiliki rekening bank atau e-wallet, kini memiliki rekening. Selain itu, Survey Bank Dunia pada Desember 2020 yang melibatkan 15.238 pedagang online mayoritas mikro-kecil menyebutkan 33 persen diantaranya menerima insentif tunai dari Prakerja. Program Prakerja juga menjawab kebutuhan utama para pedagang, yaitu pelatihan, pengetahuan, serta keterampilan digital.

Pandemi ini tidak hanya membawa dampak pada kehidupan ekonomi masyarakat, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental. Kajian LPEM FEUI tahun 2021 menemukan bahwa Program Kartu Prakerja terbukti mengurangi rasa cemas, sedih, dan amarah yang dirasakan oleh penerima akibat Pandemi Covid-19. (git/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait