MUARATEBO, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tebo pada tahun 2021 lalu, sebanyak 664 pelajar putus sekolah.
Adapun rinciannya yakni, pada tingkat Sekolah Dasar (SD) 237 pelajar, Sekolah Menengah Pertama (SMP) 202 pelajar, Sekolah Menengah Atas (SMA) 98 pelajar dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 127 pelajar.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tebo, Sindi mengatakan, ada beberapa faktor penyebab putus sekolah tersebut. Di antaranya permasalahan ekonomi dan letak geografis Tebo yang luas.
Namun, ia mengaku Dikbud Tebo mempunyai solusi bagi pelajar putus sekolah. Seperti Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), bahkan kegiatan yang bekerja sama dengan lembaga ini sudah masuk kedalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Baca juga: Waduh, 5 Karyawan BJPS Kesehatan Cabang Bungo Positif Covid-19
"Tamatannya, sama diakui negara. Seperti paket A untuk SD, paket B untuk SMP dan paket C untuk SMA," ungkapnya.
Diakuinya, proses belajarnya sama seperti reguler. Di antaranya ada peserta didik, tenaga pendidik dan juga ruangan untuk belajar. Hanya saja, pertemuannya hanya 3 kali selama 1 minggu.
"Khusus pelajar yang belajar melalui PKBM pada usia 21 tahun ke bawah, belajarnya dibiayai negara sedangkan di atas itu mereka mandiri," tambahnya.
Baca juga: ASN di Tanjab Barat Masih Ada yang Bolos saat Jam Kerja
Sedangkan data dari Dikbud Tebo, ada 7 PKBM yang sudah terakreditasi dengan tutor atau tenaga pendidik mencapai 70 orang. Tutor itu, biasanya ada yang dari guru PNS maupun honor bahkan ada juga relawan yang menjadi pemerhati pendidikan.(wan/zen)